Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Masakan Simbok

14 Mei 2024   23:14 Diperbarui: 14 Mei 2024   23:18 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mendekati Simbok yang masih berkutat dengan inthilan tepung gaplek yang sudah siap dikukus.

Dandang yang hitam karena terkena api karena dimasak dengan tungku dan kayu bakar sudah mendidih airnya. Segera saja Simbok memasukkan tepung gaplek yang sudah siap dikukus tadi. 

Sementara aku membantu mencuci daun ketela dan daun pepaya sampai bersih. Lalu merebusnya hingga matang dan kutiriskan. Nanti kalau thiwul sudah matang, baru kubuat sambal bawang.

***

Dua hari berikutnya, Simbok bicara padaku, "Besok pas kamu wisuda, Simbok diminta menemani Nona Maury, Ndhuk."

Aku terdiam. Kalau Simbok bicara seperti itu, artinya Bu Rinta dan suaminya, Pak Ikhlas ada acara keluarga luar kota. Padahal Nona Maury itu belum bisa diajak bepergian jauh. Usianya baru delapan bulan.

Aku menarik napas dalam-dalam. Tak mungkin aku marah pada Simbok karena tak bisa ke kampus untuk menyaksikan wisudaku. Aku pun tak mungkin marah pada Bu Rinta. Bagaimanapun beliau sangat berjasa bagi keluarga kami.

"Ya nggak apa-apa, Mbok. Yang penting Simbok amanah kalau dipercaya Bu Rinta."

Simbok terdiam. Lalu berkata,"Maafkan Simbok ya, Ndhuk."

***

Sekarang aku mengikuti gladi bersih untuk wisudaku besok pagi. Aku menginap di rumah Bulik Tin yang rumahnya tak terlalu jauh dari kampus. Saat kuliah aku ngekos. Tetapi begitu dinyatakan lulus setelah yudisium, aku berhenti ngekos. Tentu tujuanku untuk menghemat uang yang kudapatkan dari menulis. Kutabung sedikit demi sedikit biar bisa membelikan kebaya buat Simbok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun