Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Belum Waktunya

3 Februari 2024   22:41 Diperbarui: 4 Februari 2024   09:55 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: wallpaperflare.com

Saat ini usiaku sudah cukup matang untuk berkeluarga. Sahabat-sahabatku sudah menikah. Ada yang memiliki dua atau tiga anak. Termasuk Riana. Sementara aku, ke mana-mana masih sendirian.

"Tapi menikah itu bukan hal yang asal lho. Jangan pertaruhkan hidupmu kalau kamu nggak yakin akan perjodohan itu."

Riana tak tahu, betapa ayah ibu merasa malu, anak perempuannya belum menikah hingga usia hampir tiga puluh tahun.

"Kamu belum mengenal calon kamu kan? Bagaimana kalau..."

"Sudahlah, Riana. Kukira sudah waktunya aku menikah. Sekalipun aku belum mengenalnya."

***

Bakda Isya.

"Daya, kamu sudah yakin dengan Nak Dito kan?" tanya Ibu di kamar. Sementara di ruang tamu, Dito, lelaki yang melamarku beserta keluarganya terdengar masih berbincang.

"Ini untuk kebaikanmu ya, Ndhuk."

Tak ada jawaban yang keluar dari mulutku. 

"Sekarang, rapikan jilbabmu. Kamu temui Nak Dito dan keluarganya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun