Kemampuan literasi para peserta didik masih sangat kurang. Beberapa peserta didik dalam setiap kelas, ada yang belum bisa membaca atau kurang lancar membaca. Kalaupun lancar membaca, bukan berarti mereka bisa memahami isi bacaan.
Kemampuan literasi guru sudah baik. Bahkan ada guru yang sering menulis artikel atau cerita-cerita untuk anak.Â
Dilihat dari lingkungan sekolah, kebanyakan penduduknya bekerja sebagai petani atau wirausaha/wiraswasta. Jadi ketika anak mereka sekolah, belum tentu bisa membimbing anak-anak untuk belajar dengan baik di rumah.
Kemampuan Numerasi
Kemampuan Numerasi peserta didik masih rendah. Terutama jika mempelajari Matematika dengan soal-soal cerita. Hal ini karena kemampuan literasi atau membaca dan memahami bacaan masih kurang. Ada beberapa peserta didik yang kesulitan untuk memahami konsep waktu, perkalian, pembagian bahkan penjumlahan dan pengurangan.
Kemampuan Numerasi guru sudah baik. Jika ada kesulitan pun, tak segan-segan para guru berdiskusi dengan sesama guru. Sedangkan dari lingkungan sekolah, mengingat kebanyakan bekerja sebagai petani dan wiraswasta/wirausaha maka kesulitan untuk membimbing anak-anak mereka dalam belajar Numerasi atau matematika di rumah.
Karakter
Dalam hal karakter ini, peserta didik sebenarnya mayoritas baik. Jika ada beberapa yang kurang baik, biasanya dipengaruhi oleh faktor keluarga atau masyarakat. Terutama dalam hal kemandirian dalam penyelesaian tugas di sekolah. Peserta didik senang menunda-nunda dalam menyelesaikan tugasnya.
Karakter guru baik. Mengingatkan peserta didik yang berperilaku kurang baik, terutama saat peserta didik lambat dalam menyelesaikan tugas. Bisa menjadi contoh yang baik bagi peserta didik.
Karakter lingkungan sekolah cukup baik. Hanya saja mereka terkadang kesulitan untuk membenahi karakter anak-anak yang sudah terpengaruh oleh kemajuan zaman, terutama handphone. Kemandirian belajar masih jauh dari harapan.
Kualitas Pembelajaran