Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Rumah

28 Desember 2023   08:10 Diperbarui: 2 Januari 2024   20:15 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Menuju rumah, pulang. (Sumber gambar: Pixabay/foupax)

Saat bersekolah di SD dulu, guru selalu menjelaskan kalau rumah itu berfungsi untuk melindungi penghuninya dari hujan dan panas. 

Penjelasan itu nyaris tak ada yang memprotes. Anak usia SD memang mengetahui konsep rumah sebagai tempat berlindung dari hujan dan panas.

Setelah menginjak remaja hingga dewasa, aku mulai mencari-cari tahu tentang manfaat rumah yang sebenarnya. Kulakukan itu karena aku hanya sekadar berteduh saat hujan juga saat panas. 

Kedamaian hati tak kutemukan di rumah ayah dan ibu. Sekalipun segala hal bisa kuperoleh tanpa harus berusaha payah atau ditunda seperti teman-teman seusiaku. 

Kulihat ayah pulang untuk berganti pakaian, lalu pergi lagi. Tanpa sepatah kata. Senyum pun tak tergambar di wajahnya. Entah apa yang dipikirkannya. Entah apa yang terus dikejarnya.

Ibu yang sehari-hari hanya berada di rumah seolah tak peduli dengan suaminya itu. Rasanya aku ingin membantunya protes atas kelakuan lelaki yang kusebut ayah. 

Melihat ibu begitu, aku benar-benar tak terima. Sejak aku kecil hingga hampir lulus SMA, ayah tak romantis kepada ibu. Kejutan di hari ulang tahun atau hari perkawinan mereka dilalui bisu. 

"Bu..."

Ibu tersenyum dan mengelus kepalaku. Aku menjadi nyaman kembali. Setidaknya di rumah ini ada ibu sebagai sumber kekuatanku. Kelembutannya selalu kurindu kalau aku berjauhan dengannya.

"Bagaimana rencanamu setelah lulus, Aksa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun