Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Taby

18 Oktober 2023   08:08 Diperbarui: 18 Oktober 2023   08:28 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tabebuya. Dokpri

"Kenapa warnamu seperti ini? Kamu jelek!" ucapnya padaku.

Tanpa menunggu jawabanku, dia langsung meninggalkan aku. 

Kekecewaan Ria membuatku sedih. Aku yang semula merasa cantik dan indah, menjadi menyesal juga. 

Ternyata dia ingin bunga tabebuya yang berwarna pink, persis milik Pak Beni. Sedangkan aku, bungaku berwarna kuning.

"Sudahlah, Taby. Tak usah sedih gitu. Kamu tetap indah dan cantik kok," ucap Bunga Anggrek yang berada di pohon mangga, tak jauh dariku.

"Nggak, Anggrek. Kamu tahu sendiri 'kan? Ria tak menyukaiku. Aku jelek."

"Kita 'kan nggak bisa milih mau berwarna apa. Jadi kita harus menerima itu. Lagi pula, semua ciptaan Allah itu semua indah lho," Bunga Anggrek menasehatiku.

"Teruslah indah, Taby! Pasti banyak yang menyukaimu. 'Kan semua orang itu suka bunga," lagi-lagi Anggrek menghiburku.

Aku menyetujui ucapan Anggrek itu. 

***

Setelah Ria kecewa, Pak Ari yang ganti menyiramiku setiap hari. Ria hanya melihat dari jauh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun