Rizqi gak bingung juga ketika mau menjelaskan wujud gabah.Â
"Coba kamu masuk ke pasar itu dan cari benda yang kau sebut gabah," usul Panda. Rizqi menuruti perkataan Panda. Dia segera masuk ke pasar.
Rizqi merasa takjub melihat pasar yang begitu luas dan ada beberapa pohon. Di dalam pasar itu sangat sejuk.
Rizqi mengelilingi pasar. Sambil melihat-lihat barang yang dijual di sana. Membutuhkan waktu lama untuk mengelilingi dan mendapatkan gabah. Ternyata barang itu terletak di pojok pasar di bagian makanan ayam.
Ayam yang menunggui tempat itu merasa heran saat melihat Rizqi mengambil gabah di sana.
"Lho, ini makanan untuk kami. Kenapa kamu mengambilnya?"
Rizqi terkejut. Di Kota Hewan ini ternyata gabah adalah makanan untuk ayam. Padahal di rumah, gabah itu sangat mahal. Keluarganya belum tentu setiap hari makan nasi. Kalau kehabisan beras dan mamak belum mendapatkan uang, mereka hanya makan ketela rebus.
"Aku biasa makan nasi hai, Ayam. Nasi itu berasal dari beras yang dimasak. Kalau dimakan empuk," terang Rizqi.
"Oh...iya. Aku pernah melihat manusia sepertimu beberapa waktu lalu. Mereka makan nasi. Lalu sisa nasinya diberikan kepadaku," cerita Ayam.
Rizqi menyimak cerita itu.
"Memang empuk dan agak manis," ucap Ayam.