Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Petualangan ke Kota Hewan

8 Oktober 2023   05:34 Diperbarui: 8 Oktober 2023   05:49 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pngtree, edit dengan remove.bg

Rizqi, anak SD yang berasal dari keluarga petani adalah anak yang rajin belajar. Dia kelas IV dan ingin mewujudkan cita-citanya untuk menjadi tentara. Meski teman-teman sering menertawakannya. Mereka bilang, anak seperti Rizqi tidak mungkin bisa menjadi tentara. 

Teman-teman Rizqi sering mengejek, badan Rizqi kecil dan kurus, seperti stunting. Dia sedih saat dicemooh. Namun, dia selalu ingat isi pengajian dari Ustadz Rahmat kalau semua bisa diraih selama manusia berusaha dan berdoa.

"Kamu kan masih dalam masa pertumbuhan, Riz. Pasti kamu bisa tinggi," hibur Ustadz Rahmat.

"Dan lagi, kamu harus rajin belajar dulu ya!" lanjut Ustadz Rahmat menasehati Rizqi.

Nasehat dari Ustadz Rahmat saat mengaji TPA di masjid setiap sore itu selalu Rizqi ingat. Jadi, meski diejek, dia tak peduli.

Di sela-sela waktu istirahat di sekolah, Rizqi makan bekal nasi yang disiapkan oleh mamaknya. Dengan lauk seadanya, Rizqi sangat menikmatinya.

Setelah itu, dia menuju perpustakaan sekolah. Dia ingin membaca buku, selain buku pelajaran yang dipinjamkan oleh sekolah. Dengan membaca, dia akan memperoleh ilmu yang banyak.

Dia mengambil dua buku hari ini. Yang pertama berjudul Ensiklopedia Ilmu Pengetahuan Alam. Buku kedua berjudul Petualangan ke Kota Hewan. Judul buku kedua lucu ya?

Rizqi penasaran dengan buku kedua itu. Sementara buku Ensiklopedia Ilmu Pengetahuan Alam dia sudah membaca separuhnya. Dia menyicil dalam membaca buku ensiklopedia itu. Isi bukunya tentang bumi dan penciptaannya. 

Buku kedua mengisahkan petualangan seorang anak di kota hewan. Ceritanya anak itu bisa bersahabat dan memahami bahasa hewan. 

Cerita dalam buku Petualangan ke Kota Hewan itu memiliki daya magis. Rizqi merasa dirinya tertarik dalam buku, saat dia membuka buku pada ilustrasi yang menggambarkan pintu masuk ke kota hewan.

Yang menariknya ke kota hewan berupa cahaya putih, menyilaukan matanya. Di pintu itu ada lorong panjang yang sempit tetapi sangat terang. 

Dia terus masuk melalui lorong panjang itu. Sampai akhirnya dia sampai di kota hewan. Anehnya kota hewan itu tinggalnya di perkotaan. Setiap hewan mau ke mana saja, mereka harus naik kendaraan baik mobil, motor, sepeda dan sebagainya.

Hewan-hewan di Kota Hewan itu seperti manusia. Makan minum tidak dicari di hutan, tetapi di pasar modern. Tetapi mereka tidak mengeluarkan uang untuk mendapatkan aneka makanan dan minuman. Mereka hanya masuk ke pasar modern dan tinggal ambil saja kebutuhannya.

Rizqi berpikir kalau hewan-hewan itu pasti enak. Makanan bisa diambil sesuka hati. Tak seperti di kota tempat tinggalnya. 

Di tempat tinggal Rizqi kalau ke pasar modern maupun tradisional harus mengeluarkan uang. Harganya pun mahal. Terkadang, orang seperti orang tua Rizqi harus rela mengerem keinginan. Bagaimanapun mereka bukan keluarga kaya.

***

Saat sampai di Kota Hewan, Rizqi kebingungan. Dia bingung mau melakukan apa dan memikirkan bagaimana untuk bisa kembali lagi ke sekolah. Dia khawatir kalau mamak akan mencarinya. 

Dia harus membantu mamak ke sawah sepulang sekolah. Nah, kalau sekarang dia tersesat ke Kota Hewan, siapa yang membantu mamak?

Rizqi memandang ke sekitar tempat dia berdiri. Pelan-pelan dia berjalan, menuju gazebo di depan pasar modern. 

Dia ingin berteduh karena cuaca di Kota Hewan sangat panas. Ternyata, setelah dia duduk di gazebo itu, ada Panda yang menyusul duduk di sampingnya.

Panda itu sangat besar, tetapi lucu. Selama ini Rizqi hanya melihat Panda di gambar-gambar atau film kartun. 

Rupanya Panda tadi baru keluar dari pasar modern. Dibawanya daun bambu. Daun itu akhirnya dimakan Panda dengan lahap.

"Hei, kamu mau makan ini apa nggak?" tanya Panda kepada Rizqi.

Rizqi terkejut saat ditawari untuk makan daun bambu. Tetapi mungkin Panda itu menganggap Rizqi seperti dirinya.

"Aku nggak makan seperti itu, Panda."

Panda berhenti makan dan memandangi Rizqi. Dengan tatapan heran, dia berkata, "Loh, ini enak, teman! Kamu coba ya!"

Rizqi menggeleng. 

"Aku tadi sudah makan, Panda. Aku makan nasi. Laukku tadi adalah tempe garit goreng dan dikasih sambel sedikit," cerita Rizqi.

"Makananmu seperti apa itu, teman?" tanya Panda.

"Dari gabah yang dipanen petani, Panda. Gabah itu nantinya di tanam dulu. Baru kemudian disiangi dan dipanen setelah biji gabah tua," jawab Rizqi.

"Gabah itu seperti apa?"

Rizqi gak bingung juga ketika mau menjelaskan wujud gabah. 

"Coba kamu masuk ke pasar itu dan cari benda yang kau sebut gabah," usul Panda. Rizqi menuruti perkataan Panda. Dia segera masuk ke pasar.

Rizqi merasa takjub melihat pasar yang begitu luas dan ada beberapa pohon. Di dalam pasar itu sangat sejuk.

Rizqi mengelilingi pasar. Sambil melihat-lihat barang yang dijual di sana. Membutuhkan waktu lama untuk mengelilingi dan mendapatkan gabah. Ternyata barang itu terletak di pojok pasar di bagian makanan ayam.

Ayam yang menunggui tempat itu merasa heran saat melihat Rizqi mengambil gabah di sana.

"Lho, ini makanan untuk kami. Kenapa kamu mengambilnya?"

Rizqi terkejut. Di Kota Hewan ini ternyata gabah adalah makanan untuk ayam. Padahal di rumah, gabah itu sangat mahal. Keluarganya belum tentu setiap hari makan nasi. Kalau kehabisan beras dan mamak belum mendapatkan uang, mereka hanya makan ketela rebus.

"Aku biasa makan nasi hai, Ayam. Nasi itu berasal dari beras yang dimasak. Kalau dimakan empuk," terang Rizqi.

"Oh...iya. Aku pernah melihat manusia sepertimu beberapa waktu lalu. Mereka makan nasi. Lalu sisa nasinya diberikan kepadaku," cerita Ayam.

Rizqi menyimak cerita itu.

"Memang empuk dan agak manis," ucap Ayam.

"Mmm, maukah kamu memasakkan untukku?" tanyanya kemudian.

***

Rizqi segera menuju gazebo lagi. Panda tadi sudah menghabiskan seluruh daun bambu yang dibawanya tadi.

Panda itu lalu berbaring sambil menggerutu.

"Ada apa, Panda? Kok menggerutu?" tanya Rizqi.

Gabah dia letakkan di atas kursi gazebo. Panda itu menengok ke gabah yang diletakkan oleh Rizqi.

"Jadi, kamu seperti Ayam, ya? Makanannya seperti itu," komentarnya datar.

Rizqi mengangguk. Dia membatin, kapan-kapan dia akan memasak nasi di hadapan para hewan di Kota Hewan itu. Biar mereka tahu kalau manusia itu makan nasi.

"Kamu kok nggak jawab pertanyaanku, Panda?"

Panda itu bangun dan duduk di atas kursi gazebo. Muncullah cerita tentang kondisi Kota Hewan yang sering berantem.  Padahal Raja sangat baik dalam memimpin Kota Hewan. 

***

Rizqi diajak ke Istana Raja Kota Hewan. Rajanya bernama Singa. 

Singa itu baik hati sebenarnya. Tetapi karena dia sudah tua, banyak rakyatnya yang menjelekkannya. Peraturan yang dibuatnya pasti dilanggar.

"Raja, sebaiknya rakyat yang suka menjelekkan Raja dipenjarakan saja. Biar mereka jera," usul Gajah, Menteri Keamanan Kota Hewan.

"Kita nggak boleh begitu, Menteri Gajah. Mereka diberi pemahaman saja, dan kalau perlu dimintai usul untuk membuat peraturan yang lebih baik," usul Kancil, Menteri Hukum.

Rizqi yang mendengar kedua usulan itu ikut bicara, "Maaf, Paduka Raja. Menurut saya usul Menteri Kancil sangat bagus. Kalau ingin rakyatnya nyaman dan aman, mereka harus dilibatkan."

Raja manggut-manggut. 

"Kalau begitu, undang rakyat kita untuk berembug bersama besok pagi," perintah Raja.

Keesokan harinya Raja dan rakyatnya berdiskusi tentang peraturan yang tidak merugikan siapapun.

Rizqi melihat, saat mereka diskusi bisa saling menghormati. Tidak ada teriakan-teriakan seperti di kotaku. Mereka bergantian dalam menyampaikan pendapatnya.

Rizqi berpikir, seharusnya semua warga di kotanya harus belajar dari Kota Hewan ini. Apalagi, setelah kesepakatan diambil, mereka benar-benar melaksanakan dengan baik.

***

Sudah beberapa waktu Rizqi berada di Kota Hewan. Dia rindu mamak. Pasti mamak mengkhawatirkan keberadaannya.

Kini Rizqi berada di gazebo, tempat pertama kali di mana dia berteduh di Kota Hewan ini. Cuaca masih agak panas. Karena merasa lelah, Rizqi merebahkan tubuhnya. 

Namun tiba-tiba kaki Rizqi seperti dituntun  untuk berjalan. Ada cahaya yang begitu menyilaukan. Rizqi memperhatikan baik-baik. Ternyata cahaya itu keluar dari lorong.

Setelah Rizqi mengingat-ingat, lorong itu adalah jalan dari sekolah menuju Kota Hewan. Rizqi berlari kencang, ingin cepat sampai sekolah, pulang dan membantu mamak di rumah.

___

Branjang, 5-8 Oktober 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun