Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki yang Kehilangan Gairah Hidup

5 Mei 2023   05:29 Diperbarui: 5 Mei 2023   05:33 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah kutanyakan kepada bapak, ibu kenapa. Tak ada jawaban yang kudapatkan. Hingga suatu saat akhirnya ibu keluar dari gelapnya kamar tadi. Bukan wajah cantik yang penuh senyum yang kutemukan. Ibu yang biasa terlihat cantik, kulihat bermata sembab. Rasanya aku semakin penasaran. Kalau aku bersalah kepada ibu, aku yakin tak akan seperti itu sikapnya.

Aku hanya mengira-ngira kalau ibu sakit hati dengan ucapan bapak. Dalam perjalanannya, saat aku semakin paham dengan perbedaan mencolok antara ibu dan bapak, aku pernah berpikir ingin bersama ibu saja kalau sampai mereka bercerai. Alasanku, aku tak nyaman dengan sikap bapak. Itu saja.

***

Di masa remaja hingga dewasaku, bapak tak juga berkurang sikap dan bicara kasarnya. Bahkan saat malam takbiran Idul Fitri, konflik dengan bapak semakin meruncing. Aku sedih, waktunya untuk bersuka cita dalam menyambut kemenangan di hari lebaran di mana manusia menjadi fitrah, kami malah berselisih. Ribut tak karuan.

Aku merasa, baik puasaku maupun puasa bapak hanya mendapat laparnya dan capeknya saja. Jangankan Lailatul Qadar, suasana adem di hati jarang kudapatkan saat malam Idul Fitri.

Orang tua memang guru pertama bagi anak. Jadi, aku merasa mendapatkan pelajaran yang serupa dari bapak. Tak mau mengalah. Hingga bertengkar dengannya. Menyebalkan sekali.

Lucunya, bapak sering merasa kalau sudah menjadi bapak yang baik. Selalu memerhatikan anak-anaknya. Itu dikatakannya belum lama ini kepada suamiku. Aku dan anak-anak mendengar ucapan itu.

Dalam hati, aku menyangkal ucapan bapak karena selama ini perhatian bapak sangat jarang kudapatkan. Tetapi aku memutuskan untuk diam. Kalau kusanggah ucapan bapak, sudah pasti akan konflik lagi. Aku tak mau kalau anak-anakku melihat ibu dan simbahnya bertengkar. 

***

Akhir-akhir ini, di usia senjanya, bapak sering curhat kalau tak punya gairah hidup lagi. Pada awalnya aku kurang paham, apa yang menjadi alasannya. Ternyata bapak mengalami puber kedua.

Ibu sudah tiada. Lalu bapak menemukan kenyamanan lagi dengan seorang perempuan. Aku menarik kesimpulan itu setelah Bulik bercerita. Bulik bercerita kalau bapak merasa seperti ditinggal ibu, saat perempuan yang disukai bapak tak lagi ditemuinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun