Aku tersenyum saat kulihat pesan dan video yang kukirimkan sudah centang biru. Aku yakin, dia akan segera membalas pesan seperti biasa.
Lama kutunggu, tak juga ada balasan darinya. Aku gelisah, apa yang terjadi dengan Nindi? Akhirnya aku nekat meneleponnya. Nada sambung terdengar dari speaker gawaiku. Tak lama telepon diangkat.
***
Pov Nindi
Menikah dengan orang yang tak kucintai membuatku sangat sedih. Lelaki yang tak kukenal tiba-tiba datang ke rumah. Entah apa yang dibicarakan dengan bapakku.Â
"Nak Rayyan ingin menikahimu, ndhuk. Bagaimana?"
Aku terkejut mendengarnya. Kupandangi wajah bapak. Beralih kusapukan pandangan ke arah ibu.
Aku menjadi sangat kacau. Selama ini aku membayangkan akan melalui sisa hidup bersama Indra, kekasihku. Meski restu belum juga kami dapatkan, aku yakin kalau Indra bisa membuktikan bahwa dia lelaki baik dan bertanggungjawab.
"Alasan bapak...?"
Bapak tersenyum. Wajahnya tetap teduh. Namun aku tak berani menatapnya.
"Kamu jangan berpikir kalau mau menjadikanmu Siti Nurbaya, ndhuk. Nanti kamu tahu dengan sendirinya."