Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Melepaskan

28 Juni 2020   08:05 Diperbarui: 19 Juli 2020   07:55 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: doktersehat.com

Pov Indra

Malam ini aku masih saja memikirkan Nindi. Meski saat ini dia sudah menjadi milik orang. Tak sekadar berpacaran, tetapi telah menikah. 

Nindi tersedu di sampingku saat mengatakan dirinya akan dilamar dan akan dinikahi lelaki di kampung halamannya. Entah apa sebabnya.

Kukira masalah keuangan. Aku tersenyum sinis dengan keadaanku yang tak bisa memperjuangkan kekasihku. Jangankan untuk menikahi dan menghidupinya, untuk membeli bensin saja aku sudah kesulitan.

Aku pikirr zaman modern seperti ini masih ada kisah Siti Nurbaya. Seorang gadis dinikahkan karena faktor ekonomi. Sungguh kasihan gadis seperti itu. Merasakan kepedihan karena kisah kasihnya diputus secara paksa oleh orangtuanya.

Yang jelas aku sangat kesal dengan Nindi juga. Kenapa tak berani menolak? Sedangkan dia sering bilang kalau aku cinta matinya.

Bohong semua! 

***

Aku nekat mengirimkan pesan lewat WhatsApp. Menanyakan keadaannya. Aku yakin Nindi sangat bahagia dengan pesan-pesanku. Dan itu kulakukan hampir enam bulan.

Tak lupa, kukirimkan video saat aku memainkan gitar. Kunyanyikan lagu kesukaannya, yang menggambarkan kerinduannya jika berjauhan dariku, Pandangi Langit Malam Ini.

Lagu yang sangat romantis. Meski awalnya aku tak begitu suka karena aku pada dasarnya lelaki cuek. Namun demi Nindi, aku belajar menyukai lagu itu. Dan lagu itu, kini menjadi kenangan indah saat bersamanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun