Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Derita Keluarga Mbah Dar

14 Juni 2020   06:12 Diperbarui: 19 Juli 2020   07:57 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam bergulir. Tak terasa hari ini sudah hari kelima Mbah Dar diisolasi. Hatiku masih merasa tak tentu juga. 

Bagaimana pun mbah Dar adalah keluarga yang baik. Namun harus diberi cobaan penyakit yang berkaitan dengan paru-paru. Sakit yang tidak tepat waktunya.

Dalam doa selepas shalat, tak lupa aku selalu berdoa untuk kesehatan dan keselamatan bagiku, keluargaku, saudara-saudara, tetangga dan sahabat semua.

Itulah yang kupinta setiap harinya. Aku tahu covid 19 benar-benar bisa menjadi fitnah karena rasa takut orang lain dan sebagainya. Karenanya kesehatan adalah hal utama yang aku panjatkan kepada Illahi.

Kuyakin doa yang sama juga dipanjatkan keluarga Mbah Dar. 

"Alhamdulillah, puji syukur kami kepadaMu ya Allah," status Bulik Lala malam ini. 

Aku hanya menebak-nebak penyebab dituliskannya status itu. Mungkin saja hasil Swab sudah ada dan hasilnya sesuai harapan. Namun tanganku juga tergerak untuk mengomentari status itu. Ingin tahu hal yang sebenarnya.

"Gimana...gimana, Bulik? Ada kabar apa?"

"Alhamdulillah bapak malam ini dipindah ke bangsal biasa, mbak."

Kembali aku berkaca-kaca. Hatiku lega sekali. Ini adalah keadaan yang keluarga Mbah Dar harapkan. Juga keluargaku. 

Setelah merasa batin tertekan sekian lama, akhirnya hasil Swab menunjukkan negatif Corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun