Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Derita Keluarga Mbah Dar

14 Juni 2020   06:12 Diperbarui: 19 Juli 2020   07:57 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu aku tengah mengoreksi tes akhir tahun. 

"Aku baru koreksi, Bulik. Ada apa?"

"Eh... banyak tetangga yang menjauhi kami. Mereka takut bertemu kami. Kalau mbak juga begitu, jangan ke rumah ya, mbak."

Haduh, batinku. Perkara PDP ini memang bisa membuat down keluarganya. Ya karena perlakuan tetangga. Tidak tahu diagnosa dokter tetapi sudah bersuudzon.

Terus terang rumahku dan rumah keluarga Mbah Dar hanya terpisah oleh gang. Aku tidak selalu ke rumahnya. Maklum, anak kecilku tak bisa duduk kalau di luar rumah. Maunya jalan terus. Jadi rumah selalu kukunci. Bahkan ketika belum ada virus Corona aku selalu mengunci pintu. 

"Walah, Bulik. Jangan berpikir begitu. Kan aku kemarin juga ke rumahmu," balasku.

Ya...sehari setelah Mbah Dar diisolasi, aku bertandang ke rumah Mbah Dar. Ngaruhke untuk membesarkan hati keluarga Mbah Dar.

"Hahahah... siapa tahu mbak takut juga kayak tetangga lainnya."

Aku kembali meneteskan air mata. Bagaimana mungkin aku takut, wong penyakit yang diderita Mbah Dar bukanlah Covid 19. Hatiku turut merasakan derita keluarga Mbah Dar.

"Bulik, kalau mereka mengira dan menfitnah kalau mbah Dar kena covid 19, keluarga kami berada di belakang kalian. Tenang saja." 

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun