Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Derita Keluarga Mbah Dar

14 Juni 2020   06:12 Diperbarui: 19 Juli 2020   07:57 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gimana kabar Mbah Dar, Bulik?" 

Aku mengirim pesan lewat WA pada adik sepupuku, bulik Lala. Paklik Dar, yang kini kusebut Mbah Dar, karena aku membahasakan untuk anak. Anak perlu diajari untuk menyapa saudara, tetangga dan siapapun sesuai dengan tatanan orang Jawa.

Mbah Dar adalah adik ipar ibuku. Saat ini Mbah Dar batuk dan tengah dirawat di ruang isolasi. Bukan karena covid 19. Setidaknya itu hasil Rontgen paru-paru dan hasil Rapid Test nya. 

Dokter sendiri juga tidak mendiagnosa kalau Mbah Dar terkena virus Corona. Dari Bulik Lala kami mendapatkan informasi itu.

"Dokter bilang kalau hasil Rontgen tidak mengarah ke virus Corona..."

"Lalu gimana, Bulik?"

"Radang paru-paru sama ada sedikit pembengkakan jantung..."

Dalam hati aku sangat bersyukur, Mbah Dar bukan penderita covid 19. Mbah Dar tidak pernah bepergian jauh. Paling-paling hanya ke sawah. Namun karena penyakit yang diserang adalah saluran pernapasan, maka perawatan dengan prosedur pasien covid 19.

**

Mbah Dar dirawat di ruang isolasi. Itu sangat membuat Mbah Dar Putri dan anak- anak sangat sedih. Sampai mereka tidak nafsu makan.

"Njenengan dhahar, Mbah. Biar nggak sakit." Begitu yang kuucapkan saat ke rumahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun