Tanpa berpikir panjang, Gajah menyanggupi. Dia yakin akan menang, apalagi dia merasa sangat cerdas. Mustahil untuk dikalahkan.
Sementara Macan Tutul menjadi agak khawatir. Soalnya Semut tak membicarakan pertandingan awalnya. Dia diam seraya berdoa untuk pertandingannya melawan Gajah yang sombong.
"Begini. Aku tinggal di daging ini. Aku merasa rumput dan daunnya terlalu banyak. Aku jadi kegerahan. Nah, bagaimana kalau kalian berdua menguranginya?"
Gajah berpikir keras begitu mendengar pertandingan tambahan itu.
"Baiklah. Aku setuju! Tapi dagingnya dibagi dua..." Seru Gajah. Dalam hati dia tidak yakin untuk makan daging. Namun dia menyanggupinya.
"Usul yang bagus. Biar Tutul yang membagi secara adil menjadi dua bagian..."
Macan Tutul segera membagi daging menjadi dua, masing-masing sama banyaknya.
**
Pertandingan akan segera dimulai.Â
"Kalian harus menghabiskan jatah kalian masing-masing. Kalau ada yang tak menghabiskan jatah daging, pertandingan tidak dilanjutkan! Tidak ada pertandingan kedua..."
Gajah dan Macan Tutul mengangguk. Tak lama kemudian, Semut memberikan aba-aba.