"Berani sekali kau, Cumi kecil. Kamu mau melawanku?" suara Pak Hiu menggelegar. Cumi sebenarnya merasa takut, tetapi demi dua temannya, dia bertahan.Â
Cumi memberanikan diri sejajar dengan kedua mata Pak Hiu. Lalu dikeluarkannya senjata andalannya. Pak Hiu berteriak. Cumi senang karenanya.
**
Sekarang Cumi sudah dimaafkan Ikan Buntal. Akhirnya mereka bertiga bermain bersama lagi.Â
Tiba-tiba ibu mereka menghampirinya.
"Kalian harus minta maaf pada Pak Hiu" ucap Ibu Cumi.
"Loh kenapa, bu? Kan Pak Hiu jahat. Ya kami beri pelajaran..."
"Hei, sejak kapan kamu belajar nakal pada orang yang lebih tua, nak? Ibu sedih" ujar Ibu Cumi. Cumi menjadi sedih juga mendengar perkataan ibunya.
"Iya. Bagi kalian, Pak Hiu sangat jahat. Tetapi bagi ibu, Pak Hiu sangat baik..." ucap Ibu Lobster.
"Benar ucapan Ibu Lobster. Pak Hiu telah membantu kami untuk menjaga keselamatan anak-anak. Seperti kalian ini..." ujar Ibu Ikan Badut.
"Kami lebih sedih lagi sekarang. Mata Pak Hiu sekarang sakit. Dari cerita Bu Hiu, matanya terkena tintamu, nak..." ucap Ibu Cumi sambil menangis.