Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Surau

20 Agustus 2019   09:49 Diperbarui: 20 Agustus 2019   11:09 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict: griyasanghipnotis.com

(Oh begitu? Kok tidak ikut- ikutan ke kota...)

Pak Wardani menceritakan tentang keluarga almarhum Pak Ramdan. Sepeninggal Pak Ramdan, lima tahun kemudian Bu Ramdan menderita stroke. Nabila, yang juga teman kecilku, harus merawatnya. Meski dengan keterbatasannya sebagai anak tunggal.

Untungnya saudara Bu Ramdan cukup banyak. Ketika Nabila bersekolah, budhe atau buliknya yang menemani Bu Ramdan. Baru setelah pulang sekolah, Nabila merawat ibunya.

"Saiki Bila mulang neng sekolah kono..."

(Sekarang Bila mengajar di sekolah itu..."

Pak Wardani menunjuk sebuah sekolah kecil. Aku sendiri tak bersekolah di sana karena sudah berada di kota. 

Ah Bila. Hanya dia satu- satunya temanku yang bertahan di kampung. 

"Biasane Bila mrene bakda Maghrib. Nyepaki jaburan nggo ngaji..."

(Biasanya Bila ke sini setelah Maghrib. Menyiapkan jaburan untuk pengajian...)

Ternyata kebiasaan zaman dulu masih dilakukan, mengaji bersama setelah shalat Isya. Meski aku masih kecil aku masih ingat betul kebiasaan orang- orang kampung.

Dari kejauhan aku lihat seorang perempuan seusiaku menuju surau. Aku menduga perempuan itu adalah Nabila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun