"Mas...aku lanjutkan ya. Biar mas nggak penasaran lagi..."
Aku memberikan kode iya untuk Sherly. Aku berharap rencana menikahinya tak gagal gara- gara lelaki ganteng itu.
"Saking gantengnya lelaki itu, ibuku juga terpesona, mas. Luar biasa kan?"
Aku memandang Sherly. Perempuan itu tersenyum. Dikeluarkannya HP dari tasnya.
"Sebentar ya, mas. Kucari dulu fotonya..."
Astaghfir. Sherly juga menyimpan fotonya. Benar- benar aku kecolongan. Rasanya aku bisa patah hati.
"Kamu jangan main- main, Sher..."
Aku kesal bukan main.
"Main- main apa sih, mas?"
Sherly masih mencari- cari foto yang dimaksudnya. Akhirnya setelah beberapa menit ketemu foto itu.
"Ah...sini, mas. Kukasih tahu. Biar nggak penasaran..."