Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Keputusan

11 Juli 2019   05:18 Diperbarui: 11 Juli 2019   05:41 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Cincin itu cantik, mas. Pasti mbak Intan menyukainya..."

"Cincinnya cantik?" ayah Husna menyelidik pada raut mukaku yang sudah sembab. Kuanggukkan kepalaku.

"Iya, Put. Cincin ini cantik dan sengaja kupilih untuk perempuan paling cantik yang pernah kukenal..."

Ah...Mbak Intan sangat beruntung mendapatkan kasih sayang ayah Husna. Kutahu, perempuan cantik itu pantas mendapatkannya. 

Kalau aku sendiri, sudah cukup bersama Husna. Selepas keputusan ayah Husna, secepatnya aku akan mengajukan gugatan cerai. Aku akan memiliki kehidupan sendiri dan berbahagia bersama gadis kecilku, Husna.

Ayah Husna meraih tanganku. Lalu meletakkan kotak cincin itu di tanganku.

"Kau kenakan atau simpan cincin ini ya, Put..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun