Kucing hanya tersenyum. Mereka berjalan hati-hati. Kemudian mereka berjalan menuju rumah gadis kecil yang sudah terlihat dari jembatan bambu tadi.
"Lihat rumah itu, kucing. Rumah itu adalah rumahmu. Rumah gadis kecil yang cantik...", Angsa berkata sambil mengibaskan sayapnya.
Kucing sangat senang. Dia berlari kecil menuju rumahnya. Angsa yang sedari tadi berjalan di depan, sekarang berjalan di belakang kucing. Sampailah mereka di pintu gerbang rumah besar. Di emperan rumah, terlihat gadis kecil itu sedang bermain sendirian. Kucing segera mendekatinya dengan berlari. Gadis itu senang sekali. Mereka tampak mengobrol.
Sedangkan angsa putih menuju kolam ikan.
"Aku berhasil menemukan kucing gadis kecil itu, ikan. Aku bahagia sekali...", Curhat angsa kepada ikan.
"Oh ya? Wah... Kamu hebat, angsa. Sudah ku bilang kamu ini angsa yang baik...", Puji ikan. Angsa putih itu tersipu-sipu.
"Biasa saja, ikan..." Angsa putih itu segera berpamitan pada ikan.
"Aku pulang dulu ya, ikan. Besok aku ke sini lagi..." Angsa berjalan menuju rumahnya.
Ketika dia melintas di depan gadis kecil dan kucing, dia melihat mereka bermain bersama seperti biasa. Kucing itu melihat ke arah angsa dan berlari mendekatinya. Samar-samar terdengar gadis itu memanggil kucingnya.
"Fussy mau ke mana...?"
"Sebentar ya, Lail..."