" Ya sudah. Kamu tak usah bersedih. Tak usah menangis lagi. Nanti kamu pulang bersamaku..."
"Benarkah?", Tanya angsa tak percaya.
" Iya. Aku ini biasanya bermain di dekat kolam ikan di rumah pemilikmu, kucing. Tadi aku melihat gadis kecil itu menangis dan mencarimu terus. Makanya aku tak tega dan mencarimu..."
"Begitukah, angsa? Terimakasih. Terimakasih kamu menyelamatkan aku...", Ucap kucing itu dengan mata berbinar. Angsa mengangguk.
"Tapi aku istirahat sebentar dulu ya. Aku masih capek. Tadi muter-muter mencarimu..."
***
Akhirnya angsa putih itu mengajak pulang kucing kecoklatan itu. Mereka menyusuri pematang sawah.
"Hati-hati, kucing. Jangan sampai kamu jatuh...", Nasehat angsa.
"Iya, angsa...", Kucing itu menuruti perkataan angsa putih. Setelah menyusuri pematang sawah, mereka melewati jembatan kecil yang terbuat dari bambu. Jembatan itu berada di atas sungai yang tadi dilalui kucing.
"Aku tadi lewat sini...", Cerita kucing.
"Oh... Begitu. Lain kali jangan ke sini. Berbahaya kalau kamu jatuh di sungai. Kamu bisa terbawa arus sungai...", Ucap angsa.