Mohon tunggu...
Jonny Ricardo Kocu
Jonny Ricardo Kocu Mohon Tunggu... Dosen - Seorang Pengajar dan Penulis Lepas

Suka Membaca dan Menulis. Tertarik pada Politik & Pemerintahan, Sosial Budaya, dan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kriminalitas yang Tinggi di Kota Sorong: Dari Masalah Kependudukan, Pendidikan, hingga Kegagalan Pemerintah

7 Juni 2024   09:23 Diperbarui: 21 Agustus 2024   20:52 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa Yang Salah dan Harus Bertanggungjawab ?

Ketiga poin yang saya jabarkan di atas, tidak menutup kemungkinan adanya faktor-faktor lain, seperti hilangnya nilai dan norma (menciptakan nilai baru) di lingkungan yang multikultural dalam masyarakat urban, penjualan minuman keras yang tidak terkontrol oleh pihak keamanan dan pemerintah, kesadaran masyarakat, LMS, dan Perguruan Tinggi dalam mendorong kegiatan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di perkotaan.

Namun, jika saya dipaksa untuk menjawab ; siapa yang salah dan bertanggung jawab atas meningkatnya kriminalitas di kota sorong ? maka, jawaban saya tidak akan seperti kata Paul Vincen Mayor " Silahkan tembak kasih mati pelaku " atau jawaban kebanyakan netizen sorong "pemabuk, dan pemalas kerja". Karena jawaban seperti ini hanya menunjukan kemalasan berpikir kita, dan ketidakmampuan kita untuk mendiagnosa masalah, sekaligus memberi rekomendasi penanganan yang tepat berbasis masalah.

Menurut saya, dengan melihat poin-poin yang telah saya jabarkan, maka yang menciptakan kondisi dan membiarkan kondisi kota sorong penuh dengan tindakan kriminal adalah pemerintah (pemimpin) kota Sorong (mungkin saat ini, kita belum bisa menyalahkan Pemprov PBD, karena umurnya masih balita). Intinya Pemerintah (pemimpin) Kota Sorong adalah pihak yang paling salah " GAGAL" dalam mengurus kota Sorong. Seperti, penataan Kota (ruang publik), penataan kelembagaan hingga RT/RW, fasilitas jalan, lampu dan CCTV, Kontrol terhadap migrasi spontan (menyebabkan meningkatnya populasi dan kondisi kepadatan/kumuh), dan keseriusan mengurus pendidikan (terutama bagi OAP).

Solusi

Lantas, apa solusinya ? atau bagaimana menangi masalah seperti ini ? Pertama, untuk jangka pendek, perlu peran aktif dari pihak keamanan untuk melakukan patroli atau pengawasan. Kedua, untuk jangka panjang dan menyentuh akar masalah, perlu peran aktif dan serius dari pemerintah kota Sorong dan provinsi PBD dalam mendorong kebijakan yang mampu menyentuh: Persoalan Urbanisasi serta Migrasi, Pendidikan, serta pengangguran , dan menata ruang hidup perkotaan (ruang fisik dan non fisik).

Sumber: https://www.kompas.tv/nasional/481858/waktu-pencoblosan-pemilu-2024-mulai-jam-7-pagi-simak-tata-cara-memilih-di-tps?page=all
Sumber: https://www.kompas.tv/nasional/481858/waktu-pencoblosan-pemilu-2024-mulai-jam-7-pagi-simak-tata-cara-memilih-di-tps?page=all

Untuk itu, kesempatan kita ada di tahun ini, pemilihan walikota Sorong (juga gubernur PBD) ada di depan mata (November 2024). Tugas warga kota Sorong (juga warga PBD) adalah memastikan diri untuk memilih pemimpin yang berkualitas, pemimpin yang mampu mendiagnosa masalah di kota Sorong, serta mampu melahirkan kebijakan-kebijakan konkrit untuk mengatasinya, bukan pemimpin yang hanya melahirkan retorika. Jadi, kota Sorong (Kota Bersama dan Ibu kota Prov. PBD) akan baik, aman dan tentram, itu bisa dimulai dan ditentukan dari kotak suara di TPS pada November 2024 nanti.

*Penulis adalah Pengajar/Dosen di Universitas Nani Bili Nusantara Sorong.

Bacaan Pendukung : 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun