Mohon tunggu...
Gus Memet
Gus Memet Mohon Tunggu... Relawan - Santri Kafir

Ada dari satu suku kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Racun Jingga

17 April 2023   19:02 Diperbarui: 17 April 2023   19:05 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pabrik Imo Sake modern di Tokyo (sumber: savoredjourneys.com)

"Baiklah. Beri aku waktu dua bulan."

Sebelum ke Jakarta, aku mampir ke Jogja. Syukurlah semua yang kutinggalkan bisa diselesaikan dengan baik. Luar biasa memang dedikasi kawan-kawan yang tanpa pamrih menyingsing lengan.

Aku punya waktu cukup longgar. Utang maaf pada Anna rasanya wajib kutunaikan.

"Idih, lebay. Yang penting, mana kadonya?"

Uf, lega. Kuceritakan peta-peta kehidupan yang hendak kutempuh pada Anna.

"Kami sedang membangun rumah. Kalau suatu saat kamu pulang ke Jogja, datanglah," ujarnya datar. Hambar.

"Entahlah," jawabku.

Mata Anna membasah, tapi sejurus kemudian senyumnya rekah, "Ehm... Uncle, ada satu cara kamu bisa memenuhi janjimu. Sekarang, jangan nanti atau besok, bawa aku pergi," tatap matanya dipenuhi binar-binar harap.

"Ke mana?"

"Terserah kamu. Ke mana saja. Setelah itu silahkan kalau mau kembali ke Jakarta."

"Fi?" aku menoleh pada Arfi yang sejak tadi duduk diam menemani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun