Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Indonesia Perlu Sex Amnesty untuk Tangkal Resesi Seks!

22 Desember 2022   08:03 Diperbarui: 29 Desember 2022   10:02 1914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hilangnya kemauan berhubungan seks yang dialami banyak orang di beberapa negara karena faktor tertentu mengakibatkan timbulnya resesi seks. (sumber: Freepik/jcomp via kompas.com)

Memandang seksualitas sebagai hal yang tabu dan mengandangi isu tersebut dalam masalah moral adalah hal yang tidak lagi relevan. 

Masyarakat Indonesia jelas butuh pengertian bagaimana mengelola dan menyalurkan nafsu seksual secara sehat dan hal itu tidak bisa dipagari hanya oleh norma-norma agama, budaya ataupun sosial.

Akhirnya, di luar isu daruratnya pendidikan seks di tanah air ini, jika kita tetap berpikir bahwa Indonesia dalam waktu dekat akan menghadapi resesi seks dalam artian kurangnya aktifitas seksual baik untuk ena-ena maupun untuk reproduksi seperti di Jepang dan Korea Selatan, maka Anda dapat menambah definisi sex amnesty dengan pengertian ketiga.

Apa itu?

Tentu saja, secara harafiah dan hurufiah, sex amnesty dapat kita artikan sebagai hutang kegiatan seks yang entah karena sebab apa sering tidak dilakukan di masa yang sudah berlalu, dan kini tanpa adanya penalti atau hukuman, harus mulai dibayarkan dan dilakukan.

Tentu dengan pasangan, yaitu suami atau istri masing-masing yang sah de jure dan de facto.

Fix no debat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun