Angka TRF atau tingkat kesuburan total ini jauh berada di atas TRF Jepang atau Korea Selatan. Menurut data the World Population Prospect untuk Indonesia dari PBB (2022), kemungkinan jumlah penduduk Indonesia masih akan tumbuh mencapai hampir 300 juta jiwa pada tahun 2100 dari jumlah penduduk sekitar 275 juta jiwa pada tahun ini.Â
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia diperkirakan mencapai puncaknya pada tahun 2060-an. Setelah tahun tersebut jumlah penduduk akan terus bertambah namun dengan kelajuan yang lebih lambat dari sebelumnya.
Dalam pengertian bahwa resesi seks adalah menurunnya kesuburan rata-rata, atau penurunan aktivitas seksual reproduktif (memiliki keturunan) berarti tidak ada alasan untuk takut bahwa Indonesia akan terserang resesi seks, bahkan sampai tahun 2060.
Bagaimana dengan aktivitas seks yang tidak terkait dengan tujuan memiliki keturunan alias untuk ena-ena?
CBS News (2019) mengungkap hasil survey nasional kesuburan di Jepang yang menunjukan bahwa  1 dari 10 pria yang berusia  30-an di negara matahari terbit tersebut adalah masih perjaka atau belum pernah berhubungan seks dengan lawan jenis.Â
Sementara di Korea Selatan, umur rata-rata pengalaman seks pertama dialami oleh seorang pria pada usia 21,8 tahun dan perempuan 23,9 tahun (Koreaboo.com, 2018).Â
Bagaimana dengan statistik aktivitas ena-ena di Indonesia?
Data survey lawas dari KPAI (2007)Â mengungkap bahwa 62,7 persen remaja SMP mengaku sudah tidak perawan lagi, sementara 21,2 persen remaja SMA di Indonesia mengaku pernah melakukan aborsi.Â
Kemenko PMK (2020) mengungkapkan dua hal menarik. Pertama adanya survei KPAI dan Kemenkes pada Oktober 2013 yang menemukan sebanyak 63% remaja sudah pernah melakukan hubungan seks dengan kekasihnya maupun orang sewaan dan dilakukan dalam hubungan yang belum sah.Â
Kedua, survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 mengungkapkan bahwa sekitar 2% remaja wanita usia 15-24 tahun dan 8% remaja pria usia di usia yang sama mengaku telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah, dan 11% diantaranya mengalami kehamilan yang tidak diinginkanÂ