Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Menerjemahkan Roman adalah Seni!

27 Januari 2021   11:31 Diperbarui: 29 Januari 2021   22:15 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Bahasa-bahasa di dunia memiliki kekayaannya masing-masing dalam hal kosakata. Bahasa Spanyol misalnya sangat kaya dalam kata kerja. Misalnya minimal ada empat (4!) kata dalam bahasa Spanyol yang berarti "membiasakan diri" yaitu soler, acostumbrar, habituarse, dan reiterar. 

Walau sama-sama berarti "membiasakan diri", setiap kata memiliki nuansa dan penggunaannya masing-masing yang hanya berlaku pada konteks atau situasi tertentu.  

Memahami perbedaan setiap kata yang ber-sinonim akan membantu menerjemahkan kata yang bersangkutan dengan lebih tepat. Kreatifitas penerjemah tentu diperlukan untuk mencari padanan kata atau kalau perlu padanan frasa (kata majemuk atau kelompok kata) yang tepat.

Kedua, pelajari dialek bahasa asing terkait!

Bahasa spanyol yang digunakan dalam roman Vargas Llosa adalah bahasa Spanyol yang digunakan di negara Peru di Amerika Selatan. Bahasa Spanyol ini memiliki dialek-nya tersendiri yang sedikit berbeda dengan bahasa Spanyol standar yang digunakan di negara Spanyol di Eropa yang disebut bahasa spanyol castellano.

Perbedaan antara bahasa Spanyol di Peru dan spanyol castellano misalnya terletak pada perbedaan kosa kata yang biasa digunakan untuk menyebut kamu, anda dan kalian. Sapaan seperti "compadre" atau kata seru yang mengungkapkan keterkejutan seperti "Que carajo!" misalnya tidak digunakan dalam bahasa Spanyol standar.  

Memahami hal-hal kecil tersebut akan membantu penerjemah memahami konteks situasi dan hubungan antar karakter dalam kisah secara tepat.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Ketiga, lakukan studi untuk memahami latar belakang cerita!

Pada umumnya pengarang akan menulis berbagai hal terkait latar belakang roman-nya dengan anggapan bahwa pembaca sudah mengerti tentang situasi, jaman, budaya maupun kebiasaan yang terjadi. 

Pada roman Lima Sudut, Vargas Llosa mengandaikan bahwa pembaca cukup familiar dengan situasi Peru di tahun 90an, khususnya situasi di kota Lima termasuk memahami ketegangan, ketakutan, gaya hidup pada masa dan lokasi-lokasi tersebut.

Adalah tugas penerjemah untuk bisa menghadirkan situasi dan suasana asing tersebut ke pembaca. Dalam kasus ini adalah tugas saya sebagai pengarang untuk membawa situasi kota lima di tahun 90an di era rejim Fujimori ke benak pembaca bahasa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun