Baik buruk perubahanku tak akan kau sadari
Kita berevolusi
Bila kita ingin tahu seberapa besar rasa yang kita punya
Kita butuh ruang
Jika “Pamit” menyiratkan pesan persatuan, “Ruang Sendiri” malah menyiratkan pesan reliji. Tulus pun berdakwah melalui cinta, sebagaimana Gus Dur melawan melalui humor.
Sungguh besar kuasa-Nya.
Tulus telah membuktikan bahwa pemberontakan itu tidaklah harus mengerikan. Tulus telah mematahkan paradigma Mao Zedong perihal “revolusi yang bukan sekadar jamuan makan malam”. Di tangan Tulus, pemberontakan bisa seindah putri malu yang enggan tersentuh embun pagi. Pemberontakan tidaklah harus seperti Letkol. Untung yang berakhir buntung. Walau terkadang pemberontakan yang tulus betul-betul akan bernasib seperti Wiji Thukul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H