"Ak..akk.., panas, panas.."
Saat diriku berguling, mereka menambah lagi letupan senjata bara apinya kepadaku. Aku kepanasan, aku suda tak kuat. Mereka menginjak kakiku sampai patah, tanganku mereka tusuk dengan besi.
"Bagaimana rasanya ? hmmmm????..., hahahahha.."
Aku pun tak kuat.
Tepat hari Jumat paginya, istriku menanyakan kondisiku kepada kawanku yang lainnya.
"Wahai Tuan, tahukah Anda tentang kondisi suamiku ?"
"Maaf, Bu. Kami hanya menyampaikan sebuah Quran mungil ini untuk Ibu"
Quran itu terbakar dan sampulnya yang hangus, lalu ia membuka Quran yang hampir sepenuhnya jadi abu itu, ia temukan sebuah ayat di dalam Quran yang tak terbakar oleh bara api, sebagai berikut.
[caption id="attachment_347925" align="aligncenter" width="400" caption="As Shaafat ayat 173, sumber : Al Quran"]
"Dan sesungguhnya tentara kami itulah yang pasti menang"
Istriku tampak terlihat sedih, tetapi ia berusaha tak menampakkan kesedihannya itu kepada orang lain. Ia percaya saat ini diriku sudah tiada dan mendapatkan tempat terbaik sebagai syuhada bangsa.