Mohon tunggu...
Yuniarto Hendy
Yuniarto Hendy Mohon Tunggu... Jurnalis - Dosen Bahasa Indonesia di Beijing

Youtube: Hendy Yuniarto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mendalami Budaya Teh di Tiongkok

23 November 2023   08:41 Diperbarui: 23 November 2023   13:35 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
memetik daun teh di Jiangxi (Dokumentasi pribadi)

Selain itu, teh juga bisa membantu menurunkan berat badan. Teh merupakan minuman yang hampir tidak memiliki kalori. Kandungan di dalam teh dapat menghambat penyerapan lemak.

Teh juga membantu membakar lemak lebih banyak saat kita berolahraga. Kemudian teh juga memiliki manfaat pengobatan tradisional Tiongkok, karena minum teh bisa mengeluarkan panas dalam dan mendorong metabolisme badan kita. 

Daun teh tertentu, misalnya teh Shiliang dari provinsi Zhejiang termasuk bahan obat tradisional Tiongkok untuk mengobati flu. Teh juga sangat baik untuk meningkatkan kesehatan jantung kita. 

Teh punya khasiat anti inflamasi lewat kandungan katekin, yang dapat membuat pembuluh darah relaks dan jernih sehingga mengurangi tekanan pada jantung. Selain dari yang sudah disebut di atas, teh masih memiliki manfaat yang lain dan ini merupakan alasan penting bagi masyarakat Tiongkok sangat suka minum teh.

Teh yang berkhasiat, juga sebagai komoditas penting Tiongkok, ternyata berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi serta membantu program pengentasan kemiskinan. 

Untuk mencapai tujuan perjuangan seratus tahun pertama, yaitu berhasil membangun masyarakat cukup sejahtera secara menyeluruh pada tahun 2021, pemerintah Tiongkok telah berusaha mengentaskan kemiskinan masyarakat. Teh merupakan salah satu unsur penting dalam kebijakan pemerintah tersebut. 

Desa Guocha di Provinsi Hunan contohnya, pada tahun 2022 memiliki industri teh chun atau teh musim semi yang sudah membuat pendapatan asli daerah menjadi sebanyak 80 juta yuan (setara 160 milyar rupiah) lebih dan jumlah kunjungan wisata ke desa ini pada tahun 2023 sudah melebih 200 ribu orang. Dengan perkembangan industri teh, kemiskinan berhasil dientaskan dan kualitas kehidupan penduduk lokal terus diperbaiki. 

Di Tiongkok masih terdapat banyak contoh seperti desa tersebut, misalnya desa Shibadong provinsi Hunan, kabupaten Xixiang di provinsi Shaanxi, dan lain-lain. Banyak hal telah membuktikan teh merupakan produk unggulan dalam program pengentasan kemiskinan.

Di seluruh dunia hanya ada dua macam pengucapan teh dalam berbagai bahasa, yaitu "cha" dan "teh", atau tea dalam bahasa Inggris. Kosakata cha disebarkan lewat darat, sedangkan kosakata teh disebarkan lewat laut. 

"Cha" berasal dari bahasa Mandarin dan "teh" berasal dari dialek yang digunakan di pantai selatan Tiongkok. Teh menjadi salah satu komoditas terpenting yang diekspor dari Tiongkok selama masa perdagangan kuno, dan juga disukai masyarakat dunia. Bukan hanya bahasanya saja yang memiliki pengaruh internasional, tetapi budaya teh dari Tiongkok juga mempunyai pengaruh internasional. 

Cara penyeduhan yang sangat sopan dan elegan dalam membuat teh dengan gaya Tiongkok sangat dikagumi seluruh dunia. Budaya minum teh tradisional Tiongkok telah menyebar ke banyak negara di Asia Timur, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari etika mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun