Mohon tunggu...
Johansyah Syafri
Johansyah Syafri Mohon Tunggu... Editor - Pelayan Publik

Kata Imam Syafi'i, "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Legenda Desa Jemenang, Harlah pada 12 Februari

14 Februari 2023   23:53 Diperbarui: 15 Februari 2023   13:55 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu pula Puyang Kebalikan juga di Lubuk Raman, di dekat SK II yang lebih populer dengan nama tikungan Puyang Sungai Regas. Kemudian, Puyang Lubuk Kapas berada di Jemenang.

Lokasi Desa Jemenang Lama

Sekitar tahun 1700, Jemenang namanya belum seperti sekarang, yakni Tanjung Ringit.

Ringit dimaksud berkemungkinan besar (dalam bahasa Indonesia) adalah rengit. Rengit adalah serangga kecil; agas. Sedangkan tanjung bermakna tanah menganjur atau menjorok ke arah danau.

Maksudnya, lokasi Tanjung Ringit berada di dekat/pinggir sebuah danau yang memiliki tanah yang menjorok ke arah danau tersebut.

Sebelum pindah ke lokasi sekarang, Desa Jemenang (disebut sebagai Jemenang Lame) berada di Air Kejadian (dekat Simpang Enam/Limau Barat).

Air Keladian merupakan Trans Unit X Air Talas yang kemudian bermetamorfosis menjadi Desa Air Talas.

Selain warga lokal, di Trans Unit X ini juga ada transmigran dari Pulau Dewata, Provinsi Bali, makanya dikenal pula dengan sebutan Trans Bali. Di Trans Bali ini memang ada sebuah danau.

Air Talas menjadi lokasi Jemenang Lame 'lama' sekitar seperempat abad atau 25 tahun, dari tahun 1751 s.d. 1775.

Mengapa disebut Air Keladian? Salah satu makna akhiran -an, yakni 'menyatakan keseluruhan atau himpunan'.

Sesuai makna akhiran -an tersebut, besar kemungkinan (dapat dipastikan), di lokasi Jemenang Lame (di sekitar danau) banyak terdapat keladi; talas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun