Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Integritas, Pengalaman, dan Kontribusi Caleg

6 Januari 2024   09:55 Diperbarui: 6 Januari 2024   17:19 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Rapat Paripurna ke-26 Masa Persidangan 5 Tahun Sidang 2022-2023, 13 Juni 2023 (Foto: Antara)

Sedangkan dalam Modul Integritas Umum oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijelaskan, sikap integritas adalah bertindak dengan cara yang konsisten dengan apa yang dikatakan.

Namun, ideal dari nilai itu tak semudah membalikkan tangan. Kita bisa melihat pada parpol yang biasanya merekrut caleg yang pintar, punya rekam jejak mumpuni, misalnya aktivis. Tidak sedikit pula yang dicalonkan karena punya modal sosial dan finansial.

Faktanya, tidak sedikit di antara mereka, setelah terpilih dan menyandang status sebagai anggota dewan yang terhormat, malah menjadi penghuni jeruji besi alias dibui karena korupsi.

Pada akhirnya, integritas itu menjadi modal kepercayaan bagi para wakil rakyat untuk membuktikan kepada masyarakat (terutama konstituennya) seberapa besar kontribusi nyata yang bisa diberikannya. Tak hanya lewat pernyataan manis politis di media.

Anggota Komisi X DPR (antara lain membidangi masalah Pendidikan, olahraga, pariwisata dan ekonomi kreatif), Yoyok Sukawi mengakui adanya sorotan tajam dari masyarakat terhadap kinerja para wakil rakyat.

Namun, sorotan itu mestinya jadi pemicu untuk mewujudkan harapan masyarakat, yang memberikan kepercayaan kepada politisi pilihannya.

"Kita tunjukkan hasil perjuangan kita yang sudah dinikmati oleh masyarakat. Itu semua merupakan kontribusi nyata," ujar Yoyok yang menjadi caleg dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Jawa Tengah. Ia juga dikenal sebagai CEO PSIS Semarang, klub kebanggaan warga Semarang.

Selama menjadi wakil rakyat, baik di DPRD Jawa Tengah selama dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) dan DPR (2019-2024) Yoyok terus berusaha memberikan hasil kerja nyata kepada masyarakat atau konstituennya.

Di bidang pendidikan misalnya, mewujudkan pendidikan murah untuk warga Semarang lewat program bantuan beasiswa PIP (Program Indonesia Pindar dan KIP. (Kartu Indonesia Pintar). Sudah 50.000 siswa menerima bea siswa.

Di klub PSIS Semarang, mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI itu bahkan mewajibkan para pemainnya memprioritaskan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.

Mengiringi hal itu, PSIS melakukan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi yang ada di Semarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun