Mohon tunggu...
Johanna Ririmasse
Johanna Ririmasse Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis

L.N.F

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepotong Cokelat Untuk Papa

12 Juli 2016   22:10 Diperbarui: 12 Juli 2016   22:16 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : snupeducation.blogspot.com

Berty, yang biasanya tak dapat membalas kata-kata Ahmad. Tiba-tiba, tersenyum lebar. "Nona Tika, nyong Berty rela belajar naik sepeda roda dua. Asalkan, dapat berdua dengan nona Tika."

Anak-anak, tertawa kembali. John menepuk meja, sambil menyelutuk. "Mantap, nyong Berty. Ose jua gacu..."

"Samuel e, utus Berty dan Tika jua. Biar, Berty bisa bawa sepeda roda dua." Pedro, berkata kepada Samuel.

Anak-anak, tertawa menyambut canda Pedro. Namun, mereka pun sepakat. Berty dan Tika akan mewakili kelas lima.

***

John tiba di rumah. Mama Aya sedang mengajar Ann, angka dan huruf. Papa Mathew sedang duduk membaca koran. John menyapa kedua orang tua, menggoda Ann dan masuk ke kamar. Mama Aya melanjutkan, mengajari Ann.

"Angka berapa ini?" Mama Aya, bertanya kepada Ann.

"Sembilan."

"Angka berapa ini?"

"Dua belas."

"Ini, angka berapa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun