Mohon tunggu...
Johani Sutardi
Johani Sutardi Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan Bankir Tinggal di Bandung

Hidup adalah bagaimana bisa memberi manfaat kepada yang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Telur di Ujung Tanduk

24 Januari 2020   20:30 Diperbarui: 24 Januari 2020   20:35 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kalian tidak suka!" teriaknya.

Mendengar keributan di ruang rapat seorang pegawai masuk ke ruang rapat. Rupanya Bapak yang kemarin, paman Kurniadi dari ibunya. Seperti kemarin ia pun memberi isyarat. Kurniadi pun menurut, segera ia mengemasi tasnya. Pulang.

Hari Kamis Kurniadi tak masuk lagi begitu juga hari berikutnya. Ia pegawai bank yang terlalu dini pensiun. Hanya 3 hari.

Pada hari-hari pertama aku bekerja di bank aku memperoleh bekal yang sangat berharga. Yang pertama adalah materi pembukuan, suatu yang paling mendasar dalam operasional perbankan. Yang kedua tentang telur di ujung tanduk. Kurniadi -kawanku, yang hanya bertemu beberapa saat tetapi telah memberiku bekal materi yang jauh lebih penting. Tentu di sebagian ceritanya terkandung unsur-unsur subjektif, tetapi banyak hikmah yang bisa digali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun