Mohon tunggu...
Johanes Marno Nigha
Johanes Marno Nigha Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Sedang Senang Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jahe, Sengon, dan Bapak: Membendung Budaya Latar Baru dari Kampung Naidewa

16 September 2021   09:35 Diperbarui: 20 September 2021   10:45 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penghasilan masyarakat tidak menentu dan dipaksa kembali memikirkan ulang tentang format pariwisata baru yang lebih tahan. Ini tentu saja menguras tenaga, waktu dan juga dana.

Saya bersyukur bahwa bapak dengan tanaman jahenya di kampung belum tersentuh dengan budaya latar yang berubah ini.

Ia masih rajin ke kebun dan merawat tanaman jahenya. Kadang mengumpulkan kayu dari dahan-dahan kering pohon Sengon yang tidak bisa dijual lagi untuk dibawa ke rumah.

Ia berencana akan menanam lagi Jahe seusai masa panen bulan Oktober nanti. Selain jahe bapak sedang berpikir untuk  menanam  kopi di hamparan bekas pohon Sengon. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun