Mohon tunggu...
Jooe Rheynald
Jooe Rheynald Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kehidupan hanyalah jeda singkat antara kelahiran dan kematian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Potongan Kisah yang Dibawa Hujan

17 September 2014   13:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:27 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandangan ku terpaku pada genangan air depan rumah ku, pikiran ku ikut tersesat dan buntu di sana.

Jika tidak meresap ke bumi, aku berharap mentari esok hari mampu menguapkan genangan air itu kembali ke langit dan membebaskan pikiran ku yang ikut terperangkap di sana itu

Malam 21 Februari 2014


Bening di mata mu mengalir turun bersamaan dengan rintik yang datang begitu larut. Waktu seolah tak pernah mengerti kita. Saat kehidupan berjalan kejam, waktu tak pernah memberi kita jeda untuk mengisi asa yang makin menipis. Rintik terus turun. Jejak kita perlahan terhapus air hujan yang mengalir pelan.

Malam 20 Februari 2014


Dingin mengerayangi setiap inci alam yang basah diguyur hujan sore tadi

Desau angin terdengar begitu lirih

Satu-satu nya titik cahaya di langit berasal dari seekor kunang-kunang yang terbang berputar mencari arah jalan pulang

Hujan yang turun coba mengertak ku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun