Mohon tunggu...
Jooe Rheynald
Jooe Rheynald Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kehidupan hanyalah jeda singkat antara kelahiran dan kematian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senyuman Pelangi

2 Oktober 2014   13:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:41 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ingat. Harapan. Kenapa memangnya ?”

“Apa yang kau lihat di sana ?”

“Tunas hijau...”

“Itu bukan sekedar tunas hijau, itu harapan yang begitu mendekati kenyataan. Harapan yang sesungguhnya. Kau tahu mengapa manusia bisa terantuk dan terjatuh ?”

“Karena ttidak hati-hati, karena terlalu sering melihat ke belakang, ke masa lalu. Benarkan ?”

“Benar. Tapi sering manusia juga terantuk dan jatuh karena terlalu melihat ke atas. Ke langit. Melihat pelangi. Keindahan. Harapan yang begitu tinggi.”

“Maksud mu ?”

“Kau lihat tunas-tunas hijau itu bukan ? Tunas-tunas harapan itu sering terinjak dan mati karena orang tak melihatnya. Harapan dan kesempatan yang harusnya dipelihara hingga jadi besar sering mati karena terabaikan. Orang terlalu melihat ke atas, lupa melihat ke bawah. Lupa kalau jalaan bisa berbatu dan berbelok. Saat terantuk dan jatuh atau bahkan tersesat banyak yang tetap tidak sadar dan menyalahkan keadaan yang tak bisa dirubah. Keindahan memang sering membutakan dan membuat orang tak realistis ya.....”

“Ia juga sih, selain itu pelangi tak muncul di malam hari. Saat hujan berhenti dan pelangi tidak muncul, tunas-tunas tersebut terus tumbuh tanpa mengenal waktu.”


Kita tiba di ujung setapak. Pelangi tak lagi tampak. Mendung kembali menguasai langit membuat senja datang lebih cepat dengan warna yang berbeda. Abu-abu kemerahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun