Mohon tunggu...
Jitunews SEO
Jitunews SEO Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jitunewseo: Optimasi SEO Jitunews.com, Portal Informasi Pangan, Energi,dan Air

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Dampak #DaruratAsap Kemarin : Ekosistem, Nawacita, Masa Depan Anak & Revolusi Mental, Apa Kabar?

23 September 2015   11:11 Diperbarui: 23 September 2015   11:11 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan, sedikitnya 14.601 jiwa warga Provinsi Jambi juga terserang penyakit ISPA, sejak Juni - Agustus 2015 akibat asap kebakaran hutan dan lahan yang melanda daerah itu. Sebagian besar penderita adalah balita, anak-anak, dan lanjut usia.

Pengamat pendidikan dan lingkungan dari Universitas Islam Riau, yang juga Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Mardianto Manan mengatakan asap pekat yang terus menyelimuti daerah ini sejak dua bulan terakhir diyakini akan makin merusak masa depan anak bangsa.

"Sebab sekolah terus diliburkan, dan pendidikan yang tertunda menyebabkan mereka ketinggalan pelajaran, sehingga diyakini akan membunuh potensi anak didik di masa depan, apalagi asap yang terhirup mengandung banyak racun itu bisa mengakibatkan kesehatan mereka terus terganggu," kata Mardianto.

Jika kesehatan anak terganggu, katanya lagi, pada akhirnya generasi muda yang bakal memimpin daerah ini di masa datang akan berkualitas rendah.

Pada sejumlah kabupaten dan kota yang memiliki titik api --berimbas ke Kota Pekanbaru-- itu, sudah menunjukan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) pada kategori yang paling berbahaya diatas ambang batas 615.

"Jika ditinjau asal asap dari berbagai sumber menyebutkan, bahwa asap dihasilkan dari proses pembakaran yang terdiri dari polutan berupa partikel dan gas. Partikel itu adalah silika, oksida besi, dan alumina, gas yang dihasilkannya adalah CO, CO2, SO2, NO2, aldehid, hidrocarbon, dan fluorida," katanya.

Akibat polutan ini, berpotensi sebagai iritan dapat menimbulkan fibrosis (kekakuan jaringan paru), pneumokoniosis, sesak napas, elergi sampai menyebabkan penyakit kanker.

Berdasarkan Pedoman Kementerian Kesehatan tentang pengendalian pencemaran udara, akibat kebakaran hutan terhadap kesehatan, ditetapkan kategori bahaya kebakaran hutan dan tindakan pengamanan berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). ISPU lebih dari 50 dikatagorikan baik, ISPU 51-100 dinilai sedang, ISPU 101-199 sudah dikatagorikan tidak sehat.

Dalam kategori ISPU 200-299 sangat tidak sehat pada penderita ISPA, Pneumonia dan penyakit jantung akan kian berat,dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan, bagi penderita penyakit jantung gejalanya akan kian berat.

Sedangkan ISPU 300-500 pada kategori berbahaya bagi semua orang, terutama balita, ibu hamil, orang tua, dan penderita gangguan pernapasan.

Perpu Darurat Asap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun