ketika melihat mereka lewat, terjawab, takluk:
mereka berbicara dalam bahasa asing dan tidak tergerak
oleh lirik yang dinyanyikan ibuku di tanah emas.
Â
Aku memandangi salju seakan-akan debu kuburan;
Aku memperhatikan kabut terbentuk dan tumbuh bagai penderitaan orang mati,
dan agar tidak menjadi gila aku tidak menghitung detik-detiknya,
karena malam panjang yang kini begitu sepi itu dimulai.
Â
Aku melihat padang rumput yang terkungkung, mengumpulkan rasa sakitnya,
aku yang datang untuk melihat tanah fana.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!