Pembantaian Rawagede adalah peristiwa pembantaian penduduk Kampung Rawagede (sekarang terletak di Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang), di antara Karawang dan Bekasi, oleh tentara Belanda pada tanggal 9 Desember 1947 sewaktu melancarkan agresi militer pertama. Sejumlah 431 penduduk menjadi korban pembantaian ini.
Ketika tentara Belanda menyerbu Bekasi, ribuan rakyat mengungsi ke arah Karawang. Pertempuran kemudian berkobar di daerah antara Karawang dan Bekasi, mengakibatkan jatuhnya ratusan korban jiwa dari kalangan sipil. Pada tanggal 4 Oktober 1948, tentara Belanda melancarkan pembersihan
Bila puisi adalah fiksi atau sebuah karangan tanpa landasan realitas sejarah, Â maka ketika Chairil Anwar berpuisi tentang Karawang-Bekasi, ini berarti makna patriotik atau tema yang diangkat dalam Puisi Chairil Anwar itu, bukanlah sebuah nilai-nilai mendalam sebagai cuplikan peristiwa nyata yang harus dikenang. Karena Puisi adalah teks khayalan atau teks fiksi sesuai ajaran sekolah di kurikulum merdeka kita sampai detik ini (1 Juli 2024), maka kita tak perlu menganggap Karawang-Bekasi dan Kejadian Palestina sebagai peristiwa yang benar-benar nyata. Semua itu hanya kejadian yang tidak sebenarnya, berdasarkan khayalan seperti cerita fantasi. Inilah kekeliruan ketika memasukkan Puisi di dalam kategori teks Fiksi sebagaimana ajaran sekolah saat ini kepada pelajar.
Untuk menyegarkan ingatan kita, berikut adalah salah satu karya Chairil Anwar:
"Karawang Bekasi" -- Karya : Chairil Anwar
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi,
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak