Mohon tunggu...
Jisa Afta
Jisa Afta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Gemar menciptakan kata baru

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kekeliruan Kategori Puisi di Sekolah dan Kampus

17 Oktober 2024   12:32 Diperbarui: 17 Oktober 2024   12:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demikian pula halnya, penggunaan gaya tulis pada puisi, sebenarnya tidak serta merta membuat puisi, menjadi fiksi. Akan tetapi untuk mengukur puisi itu fiksi atau bukan fiksi, seharusnya adalah dengan melihat tema puisi tersebut.

Berikut adalah kutipan dari  website ditsmp.kemdikbud.go.id

"Teks fiksi merupakan teks yang dibuat berdasarkan imajinasi penulisnya berupa khayalan sehingga apa yang dituliskan oleh pengarang merupakan karya tulis yang bersifat imajinatif seperti novel, cerpen, fabel, puisi, dan naskah drama. Kata "fiksi" berasal dari bahasa Inggris yaitu "fiction" yang artinya rekaan atau khayalan."

Sumber :

https://ditsmp.kemdikbud.go.id/memahami-teks-fiksi-dan-nonfiksi/

Dari sumber tersebut, sangat jelas panduan kurikulum pelajaran di Indonesia yang mengatakan bahwa puisi dimasukkan ke dalam kategori fiksi atau karya bukan peristiwa nyata.

Mari kita lihat KBBI, Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, dijelaskan bahwa Fiksi berarti tidak berdasarkan kenyataan, pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau rekaan.

Dan sekarang mari cermati hal berikut.

Ini adalah sebuah Puisi berjudul

'Palestina Saudaraku' karya Retno Marsudi.

Dalam aksi bela Palestina di Monas, Jakarta Pusat, Mentri Luar Negeri, Retno Marsudi membacakan puisi untuk Palestina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun