Mohon tunggu...
Ali
Ali Mohon Tunggu... Lainnya - Bekasi

Bekasi Bekasi Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kutinggal Hatiku di Jatinegara

16 Januari 2022   12:50 Diperbarui: 16 Januari 2022   12:56 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku ingin kau menikah denganku."

"Aku tidak bisa," jawabnya, mengejutkanku. "Aku bukan orang yang tepat buatmu."

"Apakah ini karena pekerjaanmu? Tidakkah kita bisa menyikapi permasalahan ini dengan bijaksana?"

"Aku akan pulang ke Jogja untuk merawat ibuku."

"Aku bisa ambil cuti. Atau, kalau perlu mencari pekerjaan di sana."

Rita menghela nafas, lalu mendekatkan bibirnya ke telingaku dan berkata,

"Dengarlah, ini demi kebaikan kita. Simpan cincin ini baik-baik dan berikan kepada perempuan yang benar-benar kaucintai, seorang perempuan sejati."

Aku terdiam cukup lama, tapi tidak cukup tahu saat dia pergi meninggalkanku.

Keesokan, aku tidak melihatnya lagi di stasiun Jatinegara. Pun tidak ada kabar darinya. Nomor ponselnya tidak lagi aktif. Aku menunggunya terus, tapi tidak pernah ada kabar lagi. Hingga pada suatu hari di pertengahan Maret 2015 ...

Pagi itu Stasiun Jatinegara sangat padat, aku membaur bersama ratusan orang membawa tas-tas besar, yang menunggu kereta ke luar kota, yang duduk-duduk mengobrol dalam bahasa Jawa. Satu kereta terparkir di jalur tiga, gerbongnya berwarna putih, mesinnya meraung-raung mengeluarkan asap putih. Terdengar bunyi pengumuman dari pengeras suara, pemberitahuan kedatangan kereta ke Surabaya di jalur satu.

Aku selalu menyukai tempat ini, memandangi jalur-jalur kereta seolah itu merupakan mainan masa kecilku, mengagumi lengkungan-lengkungan baja atap stasiun, dinding putih dengan jendela-jendela kuno, pintu-pintunya yang besar dan tiang-tiang lampu klasik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun