Di bawah tangan dingin Mulyo Handoyo, Taufik Hidayat pernah diorbitkan menduduki peringkat 1 BWF di sektor tunggal putra. Taufik juga berhasil meraih medali emas tunggal putra Olimpiade Athena 2004. Taufik Hidayat juga tampil sebagai juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2005.
Mulyo Handoyo yang hijrah ke Singapura sejak 2018, pernah membawa Loh Kean Yew menjadi juara dunia 2021. Juga dipolesnya, pemain tunggal putri Singapura, Jeo Jia Min. Setelah keberhasilan memoles Loh Kean Yew, Mulyo mundur dari melatih Pelatnas Singapura.
Selain Taufik Hidayat dan Loh Kean Yew, Mulyo Handoyo juga pernah memoles pemain tunggal putra India, Kidambi Srikanth dan Sai Praneeth. Kedua tunggal putra India tersebut sempat berada di papan atas peringkat dunia.
Hendrawan
Hendrawan juga merupakan pelatih bulu tangkis asal Indonesia yang berkarier di Malaysia. Ia sudah bergabung dengan Association Malaysia (BAM) sejak 2009.Â
Hendrawan dikontrak BAM setelah menjadi pelatih Pelatnas PBSI selama 5 tahun. Kepergiannya saat itu menjadi pukulan telak bagi Indonesia. Apalagi, dirinya pergi usai menemani tim Merah Putih di Piala Sudirman. Kala itu, Indonesia dibungkam Korea Selatan di babak semifinal.
Selama menjadi pelatih tunggal putra timnas bulu tangkis Malaysia, Hendrawan pernah memoles Lee Chong Wei meraih medali emas tunggal putra SEA Games Manila 2005. Lebih dari itu, Lee Chong Wei meraih medali perak tunggal putra Olimpiade Beijing 2008, London 2012, dan Rio 2016
Lee Chong Wei menjadi salah satu pemain yang banyak menghambat pemain-pemain Indonesia untuk menjuarai turnamen-turnamen elit dunia di era tahun 2010-an. Lee Chong Wei di bawah Hendrawan, ia menjuarai All England 2010, 2011, 2014, 2017. Selain Lee Chong Wei, pemain lainnya yang diasuh oleh Hendrawan adalah Lee Zii Jia. Sosok Lee Zii Jia sendiri digadang-gadang oleh Malaysia menjadi penerus dari Lee Chong Wei.
Pelatih Hendrawan dulu ketika menjadi pemain Indonesia, pernah juara dunia 2001 dan medali perak Olimpiade 2000 Sydney. Hendrawan pernah membawa Indonesia menjuarai Thomas Cup di 1998, 2000 dan 2002. Kemudian menjuarai Russia Open 1995, Thailand Open 1997 dan Singapore Open 1998.Â
Pada 2003 Hendrawan memutuskan pensiun sebagai pemain dan beralih menjadi pelatih. Tahun 2008, Hendrawan mampu mengantarkan Maria Kristin Yulianti meraih perunggu Olimpiade Beijing. Tetapi dia kemudian memutuskan untuk hijrah ke Malaysia.
Agus Dwi Santoso