Popularitas Ahmad Albar juga sempat dimanfaatkan sebagai pembuka pentas pagelaran  besar di Jakarta, seperti pentas Swara Mahardhika dengan karya Guruh Soekarnoputra. Ahmad Albar tampil berkendara sepeda motor trail di panggung musik Swara Mahardhika-nya Guruh Soekarnoputra di Balai Sidang Senayan tahun 1975 kala itu. Ahmad Albar nyanyi "Anak Jalanan" Kumbang Metropolitan. Ditimpali tetarian dari anak-anak remaja Swara Mahardhika...
Kesempatan wawancara dengan Ahmad Albar? Sebatas dalam jumpa pers, sebelum konser God Bless di Taman Ismail Marzuki, Mei 1975. Tetapi sehari setelah konferensi pers itu, saya sempat diterima Ahmad Albar mas Iyek itu di rumahnya di Perdatam, Tebet. Di rumahnya waktu itu, kalau tak salah terparkir mobil Ford Falcon miliknya. Â (Wawancara saya dimuat Kompas 24 Mei 1975, "Ahmad Albar: Hidup Saya untuk Musik").
God Bless pertama kali berpentas di Jakarta  Mei 1973 di Taman Ismail Marzuki di Cikini Raya Jakarta. God Bless juga tampil di pesta musik Summer 28 di Pasar Minggu Jakarta pada tahun yang sama. Tetapi tidak seluruh penampil adalah grup musik rock. Justru sebagian terbesar musik-musik pop biasa, seperti Broery and The Pro's...
Flashback Gelora Senayan 1975
Tonggak pentas rock Indonesia terjadi ketika God Bless membuka konser Deep Purple pada 5 Desember 1975 di Stadion Gelora Senayan Jakarta. God Bless membawakan total empat lagu semua dalam bahasa Inggris. Tidak seperti rekaman kaset pertama mereka yang beredar tujuh bulan sebelumnya yang didominasi musik-musik cadas keras berbahasa Indonesia. Rock Indonesia, kata Ahmad Albar waktu itu.
(Saya menulis reportase Deep Purple yang dibuka God Bless di Kompas terbitan Senin 8 Desember 1975, bersaing keras pemuatannya dengan berita-berita situasi genting Operasi Militer Seroja di Timor Timur dan kunjungan 20 jam Presiden AS Gerald Ford di Jakarta. Namun toh tulisan dimuat juga dengan dua foto besar, "Deep Purple, Super Grup Inggris yang Kenal Burung Kakatua").
Tak mau minder dengan super grup Inggris, Deep Purple yang memasuki stadion dengan limousine. Maka Ahmad Albar, Ian Antono, Donny Fattah Gagola, Teddy Sujaya dan Jockie Surjoprajogo juga memasuki Stadion Gelora Senayan dengan berkendaraan mobil. Lintasan atletik gravel warna merah bata yang mengitari lapangan rumput Gelora Senayan ditutup tripleks agar rumput lapangan sepak bola tak rusak terinjak-injak atau tergilas roda mobil. Tepuk tangan penonton di bagian sisi barat di belakang panggung pun menggelora menyambut Ahmad Albar dkk.
Di panggung, tentu jangan diperbandingkan peralatan God Bless dengan peralatan musik super grup Deep Purple yang kotak suaranya memenuhi hampir seluruh panggung berukuran sekitar 15 x 30 meter. Kotak-kotak suara Deep Purple menjulang lebih dari tiga meter seperti pencakar langit menutupi panggung. Juga lampu-lampu berjumlah ratusan di atas panggung yang sebagian besar mereka bawa sendiri. Begitu banyaknya perlengkapan super grup itu ditata memenuhi panggung. Sehingga perlu waktu berjam-jam untuk menatanya.
Bagian bawah dari kotak-kotak elektronik Deep Purple ini dipakai untuk pijakan lampu-lampu spotlight. Dan di atas kepala penonton deret depan, berjajar lampu berwarna merah, biru, hijau dan kuning yang jumlahnya lebih kalau cuma seratus buah, disangga tiang-tiang menara. Tepi depan panggung, dijajari mesin-mesin dry ice penghasil asap buatan untuk melengkapi aksi panggung. Bukan semburan busa, seperti biasa dipakai God Bless awal-awal di TIM.
God Bless pun mengawali pentas Deep Purple di Gelora Senayan dengan Keepin' Time, lagu dari  grup musik Inggris,Trapeze. Entah disengaja atau tidak oleh God Bless saat memilih lagu ini. Yang pasti, salah satu personel Deep Purple Glenn Hughes gitaris bass mereka, adalah eks Trapeze sebelum bergabung ke Deep Purple. Tetapi yang jelas, saat lagu itu dilantunkan God Bless, para personil super grup itu belum memasuki Gelora Senayan. Para anggota kru Deep Purple nampak cermat mengamati penampilan Ahmad Albar dan kawan-kawan di sisi panggung sebelah.
Meski keempat lagu yang dibawakan God Bless di Gelora Senayan  kesemuanya berbahasa Inggris, namun tidak semuanya adalah "lagu-lagu impor". God Bless ternyata juga menyanyikan lagu Inggris ciptaan mereka sendiri, She Passed Away ciptaan Donny Gagola, gitaris bass God Bless. Sepanjang konser mereka tahun 1975, termasuk di pergelaran akbar rock "Kemarau 1975" di lapangan Gazebu Bandung pada bulan Agustus 1975, lagu She Passed Away ini memang selalu memancing aplaus tersendiri dalam penampilan God Bless tahun 1970-an.