Mohon tunggu...
Jilal Mardhani
Jilal Mardhani Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

“Dalam kehidupan ini, selalu ada hal-hal masa lampau yang perlu kita ikhlaskan kepergiannya.”

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menyoal Utang Negara

16 Maret 2018   11:13 Diperbarui: 16 Maret 2018   13:12 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: www.udu.co.za

+++

Bagaimana jika Joko Widodo tak terpilih lagi? Tidakkah pembangunan itu sia-sia?

Jawabnya, tidak!

Sebab Indonesia tetap harus hadir di pentas dunia meskipun Joko Widodo tak lagi ada di puncak kekuasaan.

Indonesia hari ini bukan seperti yang tempo hari. Negara kaya raya sumber daya alam yang sangat berlebih untuk difoya-foyakan tanpa tanggung jawab. Siapa pun yang kelak memimpin Indonesia harus bekerja keras meningkatkan produktivitas. Sebab, hanya melalui industrialisasi yang menghasilkan nilai tambah, pundi-pundi keuangan negara yang bersumber dari pajak bisa dipenuhi untuk membiayai keberlanjutan hidup bangsa ini.

Bagi kreditur, semua itu jelas menjanjikan kepastian bagi pengembalian pinjaman yang diberikan.

Ada satu hal lagi, yakni tentang peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia. Aset tak berwujud (intangible) yang tak tercantum dalam neraca, tapi mahapenting bagi pertumbuhan neraca itu sendiri.

Jadi, seperti kata Sri Mulyani, demi meningkatkan kapasitas dan kapabilitas generasi muda Indonesia untuk mengisi dinamika persaingan global di masa depan, menggunakan utang untuk pendidikan adalah perlu dan harus.

Para kreditur pun menyambutnya dengan baik, bukan?

Sebab, di dalam tatanan ekonomi, kemajuan dan pertumbuhan adalah segalanya. Tak satu pun pelaku yang mengharapkan pasar menjadi hilang dan terhapus dari petanya.

Jadi, sudah jelas kan kenapa perlu dan harus kita berutang hari ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun