+++
Bagaimana jika Joko Widodo tak terpilih lagi? Tidakkah pembangunan itu sia-sia?
Jawabnya, tidak!
Sebab Indonesia tetap harus hadir di pentas dunia meskipun Joko Widodo tak lagi ada di puncak kekuasaan.
Indonesia hari ini bukan seperti yang tempo hari. Negara kaya raya sumber daya alam yang sangat berlebih untuk difoya-foyakan tanpa tanggung jawab. Siapa pun yang kelak memimpin Indonesia harus bekerja keras meningkatkan produktivitas. Sebab, hanya melalui industrialisasi yang menghasilkan nilai tambah, pundi-pundi keuangan negara yang bersumber dari pajak bisa dipenuhi untuk membiayai keberlanjutan hidup bangsa ini.
Bagi kreditur, semua itu jelas menjanjikan kepastian bagi pengembalian pinjaman yang diberikan.
Ada satu hal lagi, yakni tentang peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia. Aset tak berwujud (intangible) yang tak tercantum dalam neraca, tapi mahapenting bagi pertumbuhan neraca itu sendiri.
Jadi, seperti kata Sri Mulyani, demi meningkatkan kapasitas dan kapabilitas generasi muda Indonesia untuk mengisi dinamika persaingan global di masa depan, menggunakan utang untuk pendidikan adalah perlu dan harus.
Para kreditur pun menyambutnya dengan baik, bukan?
Sebab, di dalam tatanan ekonomi, kemajuan dan pertumbuhan adalah segalanya. Tak satu pun pelaku yang mengharapkan pasar menjadi hilang dan terhapus dari petanya.
Jadi, sudah jelas kan kenapa perlu dan harus kita berutang hari ini?