Mohon tunggu...
Jiddan Fajar
Jiddan Fajar Mohon Tunggu... Administrasi - hi im jiddan

be yourself and never surrender

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

JALANAN

13 November 2020   13:03 Diperbarui: 13 November 2020   13:13 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya aku bingung harus bagaimana, karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Akupun tanpa basa basi berinisiatif untuk keluar dari jendela sambil meneriaki “Pa bu awas ini ada yang mau melahirkan tolong beri kami jalan."

berulang kali aku mengucapkan kata seperti itu untung saja ada komunitas motor yang sedang lewat di samping mobil saya, komunitas itu pun langsung mengawal kami sampai ke rumah sakit dengan suara sirine yang ada di motornya. Tetapi ibu itu sudah tidak bisa menahan bayi yang mau keluar. Ketika kami semua ada tepat di depan gerbang rumah sakit itupun aku langsung turun untuk memanggil dokter, akupun berlari dengan tergesa-gesa.

“Dokkter dokkterrr cepet ada ibu yang mau ngelahirinnnn." Ucapku sambil panik.

Aku dan dokter  berlari dan benar ibu itu pun tidak sempat melahirkan di dalam rumah sakit, jadinya melahirkan di dalam mobil untung saja proses melahirkan nya lancar tanpa kendala apapun dengan bayi yang sehat dan ibu yang sehat. Ya tapi jok mobil belakang ku kotor dengan darah ditambah bau amisnya yang menyengat. Aku yanh mencuci mobil itu pagi pagi tapi dengan kejadian ini sekejap menjadi kotor lagi. Tapi tidak apa apa lah aku sangat senang bisa membantu orang yang sedang membutuh kan. Inipun menjadi mengalamanku yang seru.

Kami pun segera pulang kerumah ayahku tidak henti henti nya mengobrol tentang kejadian tadi ke orang orang yang ada dirumah karena sangking kaget nya.

Beberapa hari setalah kejadian itu aku yang sedang dirumah sedang makan tiba tiba ada tamu datang aku pun membuka pintu.

“Tok...tok...tok." Suara pintu di ketok.

“Iya pa bu mau ketemu dengan siapa?” Tanyaku.

“Apakah benar ini rumah yang menolong saya waktu itu?” Tanya orang tersebut.

“Menolong apa pa?” Aku yang masih belum ingat dan belum mengerti.
“Itu lohh yang waktu lahiran itu nak?”

“Ohhh iya pa benar, silahkan masuk masuk.” Sambil membukan pintu yang lebih lebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun