Mohon tunggu...
Jessy Nora Sandy
Jessy Nora Sandy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya

Jessy Nora Sandy, mahasiswa sastra Indonesia UNESA 2023. Penulis pemula yang gemar berbagi cerita dan pemikiran melalui tulisan. Ikuti blog saya untuk membaca berbagai topik menarik!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nyawa di Ujung Bahasa

16 November 2024   12:25 Diperbarui: 16 November 2024   12:35 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berikan memori flash nya, atau gadis ini akan mati." Profesor Hendra mengarahkan pistolnya ke kepala Kinanti.

Satrio mengeluarkan memori flash dari sakunya. Tepat saat itu, Kinanti menendang sebuah tempat sampah ke arah Profesor Hendra. Dalam kekacauan singkat itu, Satrio menerjang sang profesor. Mereka bergulat memperebutkan pistol.

DOR! 

Suara tembakan memecah keheningan malam. Satrio terhuyung, memegangi perutnya yang berdarah. Profesor Hendra tersenyum penuh kemenangan, mengambil memori flash yang terjatuh dari tangan Satrio.

"Bodoh," gumamnya, "kau pikir bisa mengalahkan organisasi sekuat ini?"
 
Namun senyumnya segera pudar ketika membuka isi memori flash itu di laptop- nya. Kosong.

"Data yang asli ada di sini," Kinanti mengangkat sebuah kalung yang dipakainya. Sebuah USB mini tersembunyi dalam bandulnya. 

"Dan aku sudah mengirim salinannya ke seluruh peneliti bahasa di Indonesia."

Profesor Hendra mengangkat pistolnya, tapi sebelum ia bisa menarik pelatuk, sebuah peluru melesat menembus bahunya. Tim keamanan khusus yang dihubungi Kinanti telah tiba.

***

 
Setahun kemudian, di sebuah ruang kelas di pedalaman Kota Tegal, Satrio berdiri di depan sekelompok anak muda. Luka tembaknya telah sembuh, meninggalkan bekas yang mengingatkannya pada perjuangan mempertahankan warisan leluhur.

"Bahasa bukan sekadar alat komunikasi," katanya memulai kelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun