saya akan pergi ... tolong jaga hati kamu untuk saya nanti kalau sudah pas waktunya saya akan menjeputmu "pinta radian " lalu pergi dan memberikan tasbih berwarna kuning ke emasan ,
 hinaya uang menangis mendengarnya ia harus rela melepaskan radian dengan menghargai keputusannya karmila yang dari tadi memantau meraka dari kejauhan jadi ingin tau meraka bincangkan .dalam beberapa minggu itu tak melihat ustad radian rasanya berat sekali di tambah rindu biasanya ia duduk di disana bisa ku meliahatnya ketika hendak mengaji, pulang mengaji bahkan ijin ketoilet meskipu tidak bertatapan mata setidaknya aku sudah melihatnya sekilas dengan mengucap "bismillah kutahankan rinduku dengan asmamu ya allah " begitu pula dengan radian kadang ia ingin berkunjung kepondok tapi demi hinya ia memilih menahankan rasa rindunya hinaya tak tau dimana keberadaan radian bahkan sudah tak ada kabar dengan doa mereka berkomunikasi dengan menyematkan nama di sepertiga malam.
Radian yang sudah cukup umur untuk menikah ia terus di desak oleh kelurganya bahkan ada bebrapa kali di jodohkan demi ia sempat goyah hampir menerima perjohon dengan calon yang juah levelnya dari hinaya , namuan mengingat hinya yang pernah dalam masalah karnanya ia tak mu dan membatalkan pernikahan itu
" ya allah begitu berat rintangan yang engaku berikan semoga apa yang sedang ku pertahankan dan usahaku dalam menjaga nafsuku engaku ganti dengan yang lebih baik dari ini" doa radianÂ
        ****
4 tahun kemudian..
 Radian juga tak tau dimana alamat mala ia mengutuskan untuk mengajar kembali di dayah yang itu hinaya yang sudah menjadi ustazah ia juga memilih tinggal di sana untuk menunggu di jemput oleh radiansyah meskipun sempat menerima kabar kalau radian sudah di jodohkan hinaya masih yakin kepada hatinya Radian yang baru datang berjalan kaki menuju rumah abuya hinaya yang sedang mengajar terpaku melihat radian yang sudah tampil berbeda tapi masih ganteng kok meski sudah agak tuan hahahahhah becandaa....
Hinaya yang terus melihatinya dari gerbang sampai ke rumah abuya . radian juga melihat lihat sekeliling berharap menemukan hinaya ia hanya melihat wanita bercadar yang sedang mengajar di balai tempat perpisahan hinaya dengan nya.
 Setalah turun mengaji radian mendatngi hinaya bertanya tentang hinaya apakah gadis bercadar itu mengenal hinaya sempat berpikir kalau radian mengenalinya tapi malah bertanya tentang dirinya .
 Hinaya yang kesal meningalkan radian dan mejatuhkan buku abu nawasnya " ustazah bukunya jatuh !! teriak radian ia memumut bukunya baru menyadari kalu itu buku yang di berikannya kepada hinaya dan terdapat selembar kertas
 Dengan Tulisa " ahlan wasahlan hinaya" denagan menyematkan nomor ayahnya di sana jantung radian berdebar kencang melihat punggu hinaya yang meningalkannya ia menghubungi nomor ayahnya den menyatakan niat baik setalah tau alamat dalam waktu singkat terjadinya lamaran radian tak sabar melihat wajah hinaya pada saat cadar di buka ia sangat terpukau kalimat alhamdullilah tak henti diucapkan sambil meneteskan air mata dan malam itu langsung akad nikahÂ
                 TahmadÂ
 Â
_10_1_2021 ( rj) oyadih we sara