Mohon tunggu...
tari angriani
tari angriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas palangkaraya

ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pariwisata Berbasis Komunitas

2 Desember 2023   21:06 Diperbarui: 2 Desember 2023   21:18 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memastikan bahwa masyarakat lokal berpartisipasi secara aktif dalam pariwisata terkait erat dengan pariwisata berbasis masyarakat. Hal ini melibatkan dua perspektif: partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan partisipasi masyarakat dalam distribusi manfaat yang diterima masyarakat dari pengembangan pariwisata.

Oleh karena itu, prinsip pokok  dalam strategi perencanaan pembangunan pariwisata berbasis masyarakat didasarkan pada tiga prinsip utama, yaitu sebagai berikut:

1. Melibatkan masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan

2. Masyarakat lokal pasti akan mendapatkan keuntungan dari kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata.

3. Mengajarkan masyarakat lokal tentang pariwisata

Dapat disimpulkan bahwa pariwisata berbasis komunitas adalah jenis pariwisata yang menekankan pada kepemilikan lokal dan keterlibatan aktif, mendidik penduduk lokal dan wisatawan, melindungi lingkungan dan budaya, dan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat.

Pariwasata dan Masyarakat Lokal

Menurut Davidson dan Maitland, Destinasi pariwisata merupakan tempat dimana masyarakat memproduksi, mengkonsumsi, dan melakukan perjalanan. Selain itu, tempat dimana masyarakat tinggal, bekerja, dan melakukan kegiatan sosial dan budaya juga dianggap sebagai tujuan wisata.

Destinasi pariwisata didefinisikan sebagai suatu wilayah geografis dalam satu atau lebih wilayah administratif yang mempunyai daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, dan komunitas yang terhubung dan memungkinkan terjadinya pariwisata. Hal ini juga diatur secara khusus dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan Karena komunitas merupakan komponen integral dari sebuah lokasi wisata, mempertimbangkan berbagai aspek masyarakat sangatlah penting ketika membangun sebuah destinasi pariwisata. Dogra dan Gupta (2012) menegaskan bahwa Dusun menempati posisi strategis dalam destinasi wisata populer. Oleh karena itu, tingkat keterlibatan masyarakat dalam pengembangan wisata mempunyai dampak yang signifikan terhadap pariwisata.

Masyarakat di dalam destinasi pariwisata yang kemudian disebut dengan masyarakat lokal mempunyai peluang untuk mengembangkan berbagai aktivitas menjadi sajian pariwisata. Dari sudut pandang pengunjung, adat istiadat setempat, sejarah masyarakat, dan festival memberikan sesuatu yang segar dan khas.

Menurut Pike, Dibandingkan dengan orang-orang di luar daerah tujuan wisata, mereka yang memiliki pengetahuan dan kebijakan lokal akan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai produk pariwisata yang dikembangkan dan dampak yang ditimbulkannya. Karena masyarakat lokal mempunyai peran besar dalam membentuk persepsi terhadap suatu destinasi pariwisata, maka mereka juga berkontribusi dalam upaya penjualan produk destinasi pariwisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun