Walaupun tidak dicatat dalam sejarah dan tidak diketahui siapa menteri dalam cerita tersebut, cerita ini sepertinya sudah turun temurun diberitahu dalam masyarakat Thailand dan kerap diceritakan oleh pemandu wisata kepada para turis.
Sembarangan membunyikan klakson dapat mengancam nyawa
Selain cerita tersebut, si pemandu wisata pun menceritakan cerita lainnya. Bukan hanya menjadi sebuah tindakan yang tabu, klakson yang dibunyikan juga dianggap sangat menghina dan tidak sopan.Â
Diceritakan bagaimana 2 pria yang berkelahi karena salah satu dari mereka membunyikan klakson. Dipenuhi dengan rasa amarah, pria yang diklakson sangat merasa terhina hingga ia kemudian menembakkan peluru panas dan menewaskan pria lainnya. Sekedar informasi, di Thailand masyarakatnya dapat memiliki senjata api secara legal.
Mirip dengan cerita yang diberikan oleh pemandu wisata tersebut, penulis pun menemukan sebuah artikel berita dari Bangkok Post yang dirilis pada 11 Agustus 2015.
Artikel tersebut menjelaskan ketika seorang wanita membunyikan klakson kepada taksi di depannya. Walaupun taksi tersebut salah karena telah memotong jalur tanpa memberikan tanda, pengemudi taksi tersebut merasa terhina dan mengancam nyawa wanita tersebut dengan pipa baja.
Di Indonesia, mungkin kita dapat dengan mudah menemukan pengguna jalan raya yang saling memaki hingga berkelahi karena penggunaan klakson yang agresif.
Berbeda dengan Thailand, membunyikan klakson hanya satu kali saja dapat menghina hingga mengancam nyawa.
Menurut penulis, tentunya tanpa membahas hukum apakah membunyikan klakson secara berlebihan itu benar atau tidak, penulis melihat perbedaan antara Indonesia dan Thailand memperlihatkan betapa uniknya budaya antar negara tetangga ini.
Hal yang sangat sederhana dan sudah menjadi makan sehari-hari di Indonesia seperti klakson ternyata jika tidak berhati-hati menggunakannya di Thailand bukanlah hal yang tidak mungkin dapat mengancam nyawa.