Daratan ini, kedepan akan digunakan sebagai area penanaman mangrove, untuk menciptakan sabuk hijau mangrove alami yang kuat sebagai benteng pertahanan pesisir terhadap gelombang laut. Dengan demikian, maka hal ini akan dapat mengurangi dampak abrasi yang terjadi di desa Timbulsloko, Demak, sebagai desa percontohan Hybrid Engineering.
Â
Struktur Hybrid Engineering adalah struktur lolos air (permeable structure) dari bahan bambu dan ranting kayu dengan prinsip utama dalam struktur Hybrid Engineering adalah membuat "jebakan" sedimen di kawasan pesisir yang terabrasi dan juga berfungsi untuk mencegah abrasi.Â
Struktur Hybrid Engineering yang digunakan sebagai permeable breakwater berhasil untuk mengembalikan fungsi hutan mangrove adalah dengan membantu menciptakan lingkungan yang paling efektif untuk mangrove tumbuh secara alami.Â
Filosofi untuk membiarkan mangrove ini tumbuh secara alami disebut sebagai "Building with Nature" atau "membangun dengan alam" yang mana lebih baik bekerja dengan alam daripada melawan alam. (Tonneijck, 2015).Â
Ide serderhana tersebut diterapkan untuk menghentikan erosi pantai yaitu dengan mengembalikan keseimbangan sedimen di daerah pesisir. Dalam hal ini jumlah sedimen yang masuk harus lebih besar dari pada jumlah sedimen yang keluar (Winterwerp, 2014).Â
Agar dapat menciptakan lingkungan mangrove yang dapat tumbuh dengan baik diperlukan pembangunan struktur permeable breakwater yang dapat menjaga kondisi perairan yang cukup tenang dan jumlah sedimen yang optimum yang membawa kandungan nutrien. Fungsi dari Permeable Breakwater untuk melindungi mangrove dan menjaga sirkulasi jumlah sedimen yang ada di 3 pantai.Â
Sampai dengan fungsi akar mangrove tersebut matang (remaja) dapat hidup bertahan sendiri. Dengan menggunakan konsep Building with Nature diharapkan pasokan sedimen yang keluar dari perairan menjadi sedikit sehingga terjadi penumpukan sedimen di belakang struktur
Penggunaan teknologi Hybrid Engineering memiliki beberapa keuntungan yaitu:
- Pengurangan Abrasi dan Banjir Rob, dengan menggabungkan breakwater dan tanggul laut yang menahan kekuatan gelombang dengan mangrove yang memperlambat abrasi dan memulihkan ekosistem, abrasi pantai bisa dikurangi secara efektif. Ini sangat penting di Pantai Timbulsloko, di mana kombinasi kedua masalah tersebut telah menyebabkan hilangnya pemukiman dan lahan produktif.
- Pemulihan Ekosistem, solusi berbasis alam seperti rehabilitasi mangrove membantu memperbaiki ekosistem yang rusak. Ekosistem mangrove yang sehat tidak hanya melindungi garis pantai, tetapi juga menyediakan habitat penting bagi berbagai spesies laut dan membantu meningkatkan keanekaragaman hayati.
- Efektivitas Jangka Panjang, pendekatan hybrid engineering memastikan bahwa perlindungan dari abrasi bisa segera tercapai melalui struktur keras seperti breakwater, sementara solusi berbasis alam memperkuat garis pantai dalam jangka panjang. Dengan demikian, masalah abrasi dan banjir rob dapat dikendalikan lebih baik dalam jangka panjang daripada hanya mengandalkan salah satu pendekatan saja.
- Partisipasi Masyarakat Lokal, salah satu keuntungan penting dari pendekatan ini di Timbulsloko adalah pelibatan masyarakat lokal dalam upaya rehabilitasi mangrove. Ini menciptakan rasa memiliki di antara warga dan memastikan keberlanjutan dari proyek konservasi tersebut.
- Â Masyarakat dilatih untuk menanam dan merawat mangrove, sekaligus belajar tentang pentingnya menjaga ekosistem pesisir.
Kesimpulannya, Pantai Timbulsloko menghadapi permasalahan lingkungan yang kompleks seperti abrasi, banjir rob, dan penurunan tanah (land subsidence), yang secara signifikan mengancam keberlangsungan ekosistem pesisir dan kehidupan masyarakat setempat.Â
Hybrid Engineering hadir sebagai solusi inovatif yang menggabungkan pendekatan alami dan teknologi buatan untuk mengurangi dampak abrasi serta meningkatkan perlindungan kawasan pesisir.Â